SOLOPOS.COM - Proses pembuatan Rebana Demak (Sumber: Detik.com)

Solopos.com, DEMAK -- Rebana di Kabupaten Demak mempunyai sejarah panjang, rebana merupakan salah satu sarana Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Keberadaan Rebana yang masih lestari ini menumbuhkan banyak para pengrajin dari UMKM Demak. Salah satu di antaranya adalah pemuda berusia 31 tahun bernama Ahmad Afif. Mengutip dari Detik.com, Jumat (11/06/2021), usaha kerajinan rebana ini merupakan usaha turun temurun.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Alif mengatakan bahwa rebana dan bedug merupakan alat syiar agama Islam dari Kanjeng Sunan Kalijaga dan di Demak sendiri, penggunaannya sudah turun temurun hingga menjadi sebuah ikon identitas bagi Kabupaten Demak.

Baca Juga : Wow! Krisis Air Bersih di Kabupaten Wonosobo Masih Tinggi

Ekspedisi Mudik 2024

Dia juga mengatakan bahwa usaha kerajinan rebana ini sudah ada sejak kakek buyutnya sehingga usaha kerajinan rebana ini menjadi usaha turun temurun hingga sekarang dia menjadi generasi baru dalam usaha keluarga ini.

Dalam menggeluti usaha turun temurun ini, Alif mengaku ada sedikit perbedaan dari cara pembuatannya antara zaman dulu dan zaman sekarang. Perbedaannya terletak pada kayu dan juga proses pembuatannya yang saat ini sudah menggunakan mesin, namun dari segi kulit yang digunakan masih sama.

Alif menjelaskan bahwa bahan pembuatan Rebana ini menggunakan kayu trembesi, mahoni, nangka. Untuk kayu-kayu dari pohon besar, Alif mengaku mendatangkan kayu dari  Kabupaten lain, seperti Grobogan, Tegal, dan Pemalang karena untuk bahan kayu ukuran besar sangat jarang ditemui di Demak.

Pengeringan Pakai Oven

Dalam proses pembuatannya, biasanya satu kayu utuh akan dibubut dahulu dan dibentuk menggunakan mesin. Setelah melalui proses bubut, kayu diampelas hingga halus untuk nantinya dikeringkan, sebab kayu yang masih basah akan menghasilkan produk yang kurang berkualitas.

Masa pengerjaannya diakui cepat, yang paling lama saat menunggu kayu kering karena masih bergantung pada sinar matahari. Alif juga menjelaskan jika  proses pengeringannya menggunakan alat pemanas seperti oven, hasilnya akan kurang bagus.

Proses pengeringannya bisa sampai 2 hari namun karena proses pengeringannya masih manual menggunakan sinar matahari maka lama dari proses pengeringan ini menjadi tentatif karena bergantung dengan keberadaan sinar matahari.

Baca Juga : Air Terjun Sepletuk Simbol Kearifan Lokal Desa Sentul Pati

Dari proses pembuatan hingga selesai menjadi sebuah Rebana memerlukan waktu kurang lebih dua bulan. Proses pengerjaannya dari pagi hingga petang karena beberapa kliennya minta proses penyelesaiannya cepat.

Pesanan paling besar diakui saat menjelang perayaan Maulid Nabi karena banyak masjid dan musala merayakan hari kelahiran sang Nabi Muhammad SAW. Tingkat pesanannya menurun saat bulan Ramadan karena tidak ada perayaan besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya