SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah bersubsidi (Bisnis.com)

Solopos.com, SURABAYA – Program pembangunan rumah subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Jawa Timur/Jatim tahun ini tidak mencapai target akibat terkendala akses kredit perbankan.

Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Jatim mengungkapkan dari total target membangun 10.000 rumah subsidi tahun ini, hingga semester I/2020 hanya mampu terealisasi sebanyak 20%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dibandingkan 2019, dari target 9.000 unit rumah subsidi, mampu terealisasi 80%.

“Kebanyakan user/pembeli yang akhirnya bisa merealisasikan KPR ini adalah mereka yang bekerja sebagai ASN, TNI-Polri. Sedangkan mereka yang bekerja swasta atau pegawai kontrak belum bisa merealisasikan KPR,” jelas Ketua Himperra Soepratno kepada Bisnis/JIBI, Sabtu (15/8/2020).

Ada Gambar Jembatan Youtefa di Uang Rp75.000, Ini Keistimewaannya

Soepratno menjelaskan sulitnya realisasi tersebut lantaran pihak perbankan sangat selektif dalam menyalurkan kredit di saat pandemi Covid-19.

Bank akan melihat kemampuan bayar para debiturnya dengan sangat hati-hati.

“Bahkan untuk semester II ini, sepertinya masih berat untuk proyek rumah subsidi. Dari 200 user yang mendaftar KPR, realisasinya yang lolos hanya 3 – 5 user. Kami tidak menyalahkan bank, karena risiko gagal bayar itu ada di bank, kalau risiko tinggi, tidak akan diberi KPR,” ujarnya.

Memperbesar Sumbangan Uang Muka

Himperra Jatim pun mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan terkait sektor perumahan, misalnya seperti memperbesar sumbangan uang muka sehingga cicilan KPR lebih kecil dan risiko juga lebih kecil agar bank bergairah.

Selain itu, tambahnya, dari sisi pengembangan jaringan listrik oleh PLN untuk rumah subsidi akan terhambat.

1 Warga Jambanan Sragen Positif Covid-19, Kebutuhan Dicukupi Tetangga

Apalagi saat ini pemerintah memberikan relaksasi tarif listrik untuk rumah dengan daya 450 VA membuat sumber keuangan PLN turun.

“Yang punya kewajiban menyelenggarakan perumahan rakyat kan ya Negara. Kalau bank itu profit oriented, kalau rugi ya tidak mau,” imbuh Soepratno.

Ketua REI Jatim, Soesilo Efendy, juga mengungkapkan pandemi telah menghambat realisasi program rumah subsidi.

Ingin Punya Uang Nominal Rp75.000? Daftar Online Dulu Ya

Dari 10.000 unit yang ditargetkan, REI Jatim hanya mampu merealisasikan sebanyak 30%.

“Sulitnya realisasi ini berkaitan dengan pihak perbankan yang memberikan kredit, karena sejak pandemi, perbankan lebih fokus kepada proses restrukturisasi kredit sehingga menahan penyaluran kredit. Kita juga sadar, bank akan lebih hati-hati dalam menyalurkan kreditnya baik kepada developer maupun nasabah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya