SOLOPOS.COM - Razia ilustrasi

Razia ilustrasi

GUNUNGKIDUL—Seringnya polisi menggelar operasi tertib lalu lintas di sejumlah lokasi termasuk jalur wisata Gunungkidul akhir-akhir ini memancing kritik dari sejumlah kalangan. Operasi tersebut dinilai tidak wajar dan tidak lagi efektif untuk mengatur arus lalu lintas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sejumlah lokasi yang sering menjadi sasaran operasi polisi adalah Jalan Raya Wonosari-Semanu, tepatnya kawasan pabrik pengolahan batu di Mijahan, Jalan Raya Wonosari-Karangmojo di perbatasan Desa Selang dan Desa Bendungan Karangmojo dan tikungan Sokerti di permakaman Playen.

Jalur wisata Jalan Baron, tepatnya di kawasan bulak Mulo juga menjadi lokasi razia. Selain itu, di Jalan Tentara Pelajar tepatnya di jalan menikung Trimulyo Kepek juga sering mengejutkan pengendara kendaraan melalui operasi lalu lintas.

“Paling kerap saya jumpai di sepanjang jalur utama Wonosari-Jogja. Dari arah Jogja mulai masuk Jembatan Kali Pentung, masuk Hutan Bunder dan kawasan kota Wonosari depan gedung Persatuan Djamaah Haji Indonesia Siyono Wetan, Logandeng Playen,” kata Supadmo, warga Playen kepada Harian Jogja, Selasa (15/5).

Ia mengaku sering serba salah saat melewati jalur tersebut.

“Mau keluar Playen kena. Menuju arah Jogja kena di hutan. Pulangnya dari Jogja, di jembatan Kali Pentung kena lagi,” keluh Supadmo yang mengaku surat persyaratan berkendara di jalan raya dia kantongi dengan komplet.

Hartoyo, warga Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari mengungkapkan seringnya operasi di jalur pariwisata menuju pantai selatan.

“Sering saya dengar pengunjung mengeluh karena operasi itu,” ujar Hartoyo ditemui terpisah.

Sebelumnya beberapa umat gereja juga mengeluh tentang operasi helm standar pada malam hari di kawasan pusat Kota Wonosari sebelum jam misa dan kebaktian malam.

“Sepertinya terlalu rajin, padahal Wonosari itu sempit. Orang-orangnya juga itu-itu saja lain kalau dibandingkan Jogja atau Sleman,” ungkap Lukas Didit umat Gereja Kristen Jawa Wonosari.

Kapolres Gunungkidul AKBP Ihsan Amin dikonfirmasi Harian Jogja mengatakan operasi tertib lalu lintas selama ini digelar sebagai kebijakan untuk ketertiban lalu lintas.

“Tidak hanya untuk ketertiban lalau lintas namun juga untuk mempersempit ruang gerak pelaku pencurian, termasuk pencurian kendaraan bermotor,” kata Ihsan melalui ponselnya.

Terpisah anggota komisi D DPRD Gunungkidul Heri Nugraha mengaku berulang kali menyampaikan masukan kepada Polres Gunungkidul terkait dengan maraknya operasi lalu lintas dan penginapan. Menurut Heri, razia polisi kurang sejalan dengan upaya promosi wisata.

“Kegiatan itu justru membuat kunjungan pariwisata makin ambruk karena merasa tak nyaman. Paling tidak untuk Sabtu dan Minggu operasi polisi bisa direm,” terang Heri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya