SOLOPOS.COM - Tim pengendali inflasi daerah (TPID) menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional Klaten menemukan ayam rendaman, Kamis (9/7/2016). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Razia Klaten menemukan penjual yang menjual daging ayam rendaman.

Solopos.com, KLATEN – Tim pengendali inflasi daerah (TPID) menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional, Kamis (9/7/2015). Tim yang dipimpin Sekda Klaten, Jaka Sawaldi, terdiri dari Bagian Perekonomian, Dispertan, Disperindagkop dan UMKM, Kantor Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, serta Satpol PP tersebut mendapati pedagang yang menjual daging ayam rendaman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasi Pengembangan Peternakan Bidang Peternakan Dispertan Klaten, Triyanto, mengatakan daging rendaman tak berbahaya jika dikonsumsi. Hanya, penjualan daging itu merugikan konsumen.

Ekspedisi Mudik 2024

Penjualan daging ayam rendaman dimaksudkan untuk menambah berat timbangan ketika dijual kepada para konsumen. Selain merugikan dari segi berat, kondisi daging yang direndam lebih cepat membusuk. “Memang tidak terlalu berbahaya jika dikonsumsi. Tetapi, ini merugikan konsumen,” jelas Triyanto.

Selain menemukan daging ayam rendaman, tim juga mendapati pedagang yang menjual kikil diduga mengandung formalin. “Kalau dilihat secara kasat mata, kikil tidak dihinggapi lalat. Dimungkinkan mengandung formalin. Tetapi, belum bisa diketahui seberapa besar kadar formalinnya. Makanya, sampel kami bawa dan dilakukan uji laboratorium,” katanya.

Marsiyem, 47, pedagang daging tersebut mengaku perendaman daging banyak dilakukan para pedagang. Sebelum dijual, ayam yang sudah dipotong direndam ke dalam ember. Selain untuk menambah berat daging, perendaman juga dilakukan agar kondisi daging ayam tetap terlihat segar.

Marsiyem mengaku banyak konsumen yang membeli daging rendaman. Soal harga, ia menjelaskan lebih murah ketimbang daging yang tak direndam. “Untuk daging basah [rendaman] itu dijual Rp28.000/kg. Kalau untuk daging kering dijual Rp30.000/kg,” ujarnya.

Sekda Klaten, Jaka Sawaldi, menjelaskan dari hasil pantuan harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran relatif stabil. “Persediaan bahan pokok tercukupi. Ada beberapa barang yang harganya mulai naik, tetapi tidak signifikan,” jelasnya.

Disinggung temuan daging ayam rendaman, Jaka mengatakan segera melakukan langkah persuasif kepada para pedagang ayam agar tak lagi menjual barang dagangan yang merugikan konsumen. “Petugas akan melakukan pengawasan. Jika masih nekat menjual daging ayam rendaman, maka akan dilakukan penyitaan. Ini berlaku untuk dagangan lain jika memang merugikan konsumen,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya