SOLOPOS.COM - Polisi mengumpulkan pasangan tak resmi yang terjaring operasi penyakit masyarakat dari salah satu hotel di wilayah Kecamatan Ceper, Selasa (23/5/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Razia Klaten, lima pasangan tak resmi ditangkap aparat Polsek Ceper di dua hotel.

Solopos.com, KLATEN — Lima pasangan tak resmi ditangkap aparat Polsek Ceper saat menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat) di dua hotel, Selasa (23/5/2017). Dari operasi itu, polisi sempat dikelabui salah satu dari kelima pasangan tersebut dengan berpura-pura menjemur handuk.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Operasi kali pertama dilakukan ke Hotel Graha Srikandi, tepi jalan raya Solo-Jogja. Dari dua kamar hotel tersebut, polisi mendapati dua pasangan tak resmi. Operasi dilanjutkan ke Hotel Surya Andesa di samping Subterminal Penggung. Setelah menyisir lantai I hotel itu, polisi mendapati satu pasangan tak resmi dari salah satu kamar hotel.

Penyisiran dilanjutkan hingga ke lantai II hotel. Empat kamar di lantai II hotel itu kosong. Namun, polisi curiga dengan kondisi dua kamar lantaran televisi serta lampu kamar masih menyala. Ikat rambut tergeletak di lantai kamar. Dari lemari salah satu kamar, petugas menemukan kemeja berwarna putih.

Mendapati hal tersebut, polisi lantas memanggil petugas hotel. Petugas mengaku tamu yang menginap di dua kamar tersebut sudah check out sejak Selasa pagi. Baju yang masih tertinggal di almari merupakan baju anak salah satu tamu hotel.

Polisi yang masih curiga lantas mengecek lantai III hotel yang digunakan sebagai tempat menjemur. Siang itu, lantai III dipenuhi handuk serta sprei hotel. Di tempat tersebut, polisi mendapati dua perempuan dan seorang laki-laki yang bersembunyi di gudang. Mereka tak bisa mengelak dan mengaku sebagai tamu dari dua kamar lantai II hotel tersebut.

Saat ketiga orang itu ditanyai petugas, seorang pria bercelana pendek terlihat menjemur handuk. Lantaran gerak-geriknya mencurigakan, polisi lantas bertanya ke pria yang diketahui bernama Saifur Rahman, 23, tersebut. Pria asal Kecamatan Cawas itu pun akhirnya mengaku bersama seorang perempuan yang ikut bersembunyi di lantai III dan sebelumnya berada di salah satu kamar lantai II. “Cari aman,” kata Saifur saat ditanya alasannya bersembunyi di lantai III dan berpura-pura menjemur handuk.

Kapolsek Ceper, AKP Warsono, mengatakan operasi digelar dalam rangka cipta kondisi menjelang Ramadan. Selain mengamankan pasangan tak resmi, polisi juga memberikan pengarahan ke pengelola hotel agar tidak sembarangan menerima tamu yang bukan pasangan resmi menginap di hotel mereka. “Para pasangan tak resmi kami bawa ke mapolsek untuk didata dan dilakukan pembinaan,” katanya.

Sementara itu, dari lima pasangan tak resmi yang ditangkap, salah satu pria bernama Sriyono mengaku bekerja sebagai perangkat desa. Ia beralasan berada di salah satu kamar hotel bersama seorang perempuan lantaran beristirahat.

Namun, ia enggan menyebutkan tempatnya bertugas. “Saya perangkat desa di Baki. Baki itu luas,” kata pria asal Kecamatan Baki, Sukoharjo itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya