SOLOPOS.COM - Petugas BLH Kota Jogja melakukan uji petik emisi gas buang kendaraan bermotor di depan Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Gunungkidul, Kamis (1/9/2016). (Mayang Nova Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Razia kendaraan digelar di Gunungkidul untuk menguji emisi gas buang

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Sebanyak 200 kendaraan bermotor terjaring uji petik emisi gas buang yang digelar oleh Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan (Kapedal) Gunungkidul bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) kota Jogja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Uji emisi menyasar kendaraan yang melintas di sepanjang Jl.Jogja-Wonosari, tepatnya di depan Kapedal Gunungkidul.

Ekspedisi Mudik 2024

Ana Prihatini, Kepala Seksi Pengawasan Kapedal Gunungkidul mengatakan saat ini pencemaran lingkungan banyak dihasilkan salah satunya berasal dari gas buang kendaraan bermotor. Dengan uji emisi yang dilakukan tersebut, diharapkan dapat memperoleh data terkait dengan kualitas gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor.

“Hasilnya akan kita lihat masih bagus atau tidak karena akan berpengaruh terhadap kualitas udara,” kata dia, Kamis (1/9/2016).

Ana melanjutkan, dari uji petik emisi yang digelar hanya dalam satu hari tersebut masih terdapat beberapa kendaraan yang tidak lolos uji. Hal tersebut menurutnya karena pemilik kendaraan kurang melakukan perawatan kepada kendaraan, sehingga menyebabkan kendaraan tidak memenuhi baku mutu yang ditentukan.

Dari hasil uji emisi tersebut kendaraan yang tidak lolos uji akan diberikan semacam kartu keterangan yang memenuhi baku mutu atau tidak memenuhi baku mutu. Sehingga disarankan untuk melakukan ganti oli ataupun service.

Setelah digelarnya uji emisi tersebut diharapkan masyarakat menjadi lebih tahu tentang kondisi kendaraannya dan dapat peduli terhadap lingkungan seiring bertambahnya volume kendaraan bermotor.

“Setiap tahunnya Kapedal rutin melakukan uji petik emisi ini secara gratis. Kita ambil lokasi yang ramai arus lalu lintasnya,” kata dia.

Kepala Kapedal Gunungkidul, Irawan Jatmiko menambahkan bahwa giat tersebut sebagai tindakan untuk mengontrol dan mengambil sampel yang dilakukan secara rutin setiap tahun.

Ia mengatakan, di Gunungkidul pencemaran udara memang masih didominasi oleh gas buang dari kendaraan bermotor dibandingkan dengan pencemaran udara dari pabrik yang menurutnya masih dalam skala volume yang lebih kecil.

“Untuk ambil sampel saja bukan karena tingginya tingkat pencemaran udara,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya