Solopos.com, SRAGEN — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen merazia tiga orang pengemis gelandangan dan orang terlantar (PGOT) di depan salah satu toko di wilayah Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah Rabu (23/2/2022).
Tiga PGOT itu terdiri dari satu laki-laki dan dua perempuan. Mereka, A, F, dan FN telah diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Sragen supaya dilakukan rehabilitasi sosial.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Baca Juga : Manusia Silver dan PGOT Jl Solo-Jogja Klaten Diciduk Satpol PP
Kasi Operasional dan Pengendalian Satpol PP Sragen, Sriyono, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (24/2/2022), menjelaskan awal mula razia PGOT, yakni kecelakaan seorang PGOT pada 5 Februari 2022. PGOT tersebut terserempet kendaraan tetapi tidak mau dibawa ke rumah singgah (rusi) Dinsos Sragen.
Kemudian, lanjutnya, petugas Satpol PP Sragen melakukan patroli di wilayah Ngrampal. Tim Satpol PP menemukan tiga orang PGOT di depan toko yang tutup atau tidak beroperasional di Ngrampal. “Ketiganya tidak punya rumah di sini. Tidurnya di toko kosong karena tidak buka lama di wilayah Pilangsari, Ngrampal, Sragen. Di tempat itu ternyata sudah dua bulan,” jelas Sriyono.
Baca Juga : Selama Ramadan Satpol PP Solo Pulangkan Seratusan PGOT
Sebanyak tiga orang PGOT itu berasal dari Jawa Timur. Dinsos Sragen berencana membawa mereka ke pantai rehabilitasi sosial di Solo dan Semarang.
“Mereka berasal dari Malang. Akhirnya mereka kami bawa ke Rusi milik Dinsos Sragen. Dua perempuan itu, yang satu adik dari laki-laki itu. Dan perempuan satunya katanya sudah nikah siri,” tutur Sriyono.