SOLOPOS.COM - Alat berat membersihkan bambrongan yang ada di tengah aliran Sungai Jeroan, Balerejo, Kabupaten Madiun, Kamis (27/2/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Madiunpos.com, MADIUNBanyaknya sampah yang menyumbat membuat Sungai Jeroan di Desa Babadan, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, berpotensi sebabkan banjir. Terutama saat musim penghujan seperti sekarang.

Di sungai ini terdapat banyak pulau kecil dari tumpukan bambu alias brambongan yang menghambat aliran sungai tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pelaksana Teknis Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (SDA) III Madiun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Bambang Murwanto, mengatakan keberadaan bambrongan sangat mengganggu arus sungai. Dia mendata ada lima pulau kecil bambrongan di sepanjang aliran Sungai Jeroan.

“Supaya aliran air bisa lancar kembali, kami melakukan pembersihan sungai dari bambrongan tersebut. Sehingga air tidak terhambat dan bisa mengalir lancar,” jelas dia, Kamis (27/2/2020). Banyaknya sampah membuat waktu pembersihan sungai cukup lama.

Kiriman Air dari Gunung Wilis, Satu Desa di Madiun Kebanjiran

Sementara itu, Camat Balerejo, Imam Nurwedi, menyampaikan Sungai Jeroan menjadi titik pertemuan berbagai sungai di wilayah Madiun. Sehingga lokasinya sangat strategis. Saat ada sampah menumpuk di sungai, itu sangat berbahaya. Karena bisa menghambat arus air.

“Kalau bambrongan tidak segera diangkat. Ya nanti takutnya air meluap ke permukiman warga. Jadi sangat perlu untuk dibersihkan,” jelas dia.

Pada awal Maret 2019, Sungai Jeroan menjadi penyebab kebanjiran setelah tanggulnya jebol. Ribuan warga Desa Garon, Kecamatan Balerejo, mengungsi. ta diungsikan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya