SOLOPOS.COM - Seorang pengendara motor melintas di Tanjakan Clongop di Kalurahan Hargomulyo, Gedangasari, Gunungkidul, Selasa (8/2/2022). (Harianjogja.com/David Kurniawan)

Solopos.com, SLEMAN — Rencana Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan normalisasi Tanjakan Clongop di Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, terus berlanjut. Bahkan, proses pembebasan lahan untuk normalisasi pada salah satu tanjakan ekstrem di Gunungkidul itu ditarget selesai tahun ini.

Total anggaran untuk pembebasan lahan proyek normalisasi Tanjakan Clongop Gunungkidul itu mencapai Rp12 miliar, dengan total lahan yang dibutuhkan sekitar 5,7 hektare.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Wadiyana mengatakan, normalisasi Tanjakan Clongop sudah dimulai sejak tahun lalu. Meski demikian, kewenangan pelaksanaan bukan berada di Pemkab Gunungkidul karena status jalan merupakan milik Pemerintah DIY.

Baca juga: Tanjakan Ekstrem di Gunungkidul, Ada yang Diusulkan Dihapus Google Maps 

“Lokasinya memang di Gunungkidul, tapi pelaksanaan ditangani Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral [DPUP-ESDM] DIY,” kata Wadiyana kepada Harian Jogja, jaringan Solopos Media Group, Selasa (15/2/2022).

Dia mengatakan normalisasi dilakukan karena jalur Tanjakan Clongop rawan terjadi kecelakaan. Sesuai perencanaan, untuk mengurangi tingkat kemiringan jalur mencapai 10% akan dibuatkan jalan baru di sisi timur jalur yang ada. Rencana, jalur baru ini akan memotong jalan yang lama sehingga diharapkan tanjakan yang tajam bisa berkurang.

“Pada saat naik di tanjakan pertama akan dibuatkan jalan baru ke arah timur. Dengan menghindari tanjakan di jalur lama diharapkan bisa mengurangi tingkat kemiringan agar jalur lebih aman untuk dilalui,” ungkapnya.

Wadiyana menambahkan, di tahun ini baru dilaksanakan pembebasan lahan. Diperkirakan pembangunan baru dilaksanakan mulai 2023. “Mudah-mudahan semua berjalan dengan lancar,” katanya.

Baca juga: Minibus Masuk Jurang, 10 Korban Asal Klaten Dilarikan ke 4 Rumah Sakit

Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan, Bidang Bina Marga, DPUP-ESDM DIY, Andi Kurniawan Dharma, mengatakan normalisasi Tanjakan Clongop yang menjadi jalur alternatif penghubung Klaten-Gunungkidul membutuhkan lahan seluas sekitar 57.000 meter persegi. Tim appraisal sudah melakukan kajian terkait dengan rencana pembebasan untuk pembangunan di akhir 2021 lalu. “Rencananya dibeli tahun ini,” kata Andi.

Menurut dia, untuk pembebasan sudah mengusulkan ke Pemerintah DIY. Total dana yang disediakan mencapai Rp12 miliar agar seluruh lahan untuk pembangunan bisa dibeli semuanya. “Pagu anggaran yang dialokasikan sudah sesuai dengan hasil kajian dari appraisal,” katanya.

Andi berharap proses pembebasan dapat berjalan sehingga tahapan dapat dilanjutkan ke pembangungan fisik. “Apabila tahun ini bisa selesai [pembebasan lahannya], maka di 2023-2024 bisa segera memulai untuk pelaksanaan fisiknya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya