SOLOPOS.COM - Petugas memeriksa alat deteksi dini pergerakan tanah (landslide early warning system) di permukiman rawan longsor Desa Pucanganak, Kecamatan Tugu, Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (15/4/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sejumlah wilayah rawan bencana di Kabupaten Karanganyar masih membutuhkan alat early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini.

EWS penting sebagai langkah kewaspadaan sehingga bisa mengurangi dampak dari bencana yang terjadi. Kebutuhan EWS belum seluruhnya terpenuhi lantaran keterbatasan alat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hartoko, kepada wartawan, Minggu (22/8/2021), mengatakan sejumlah wilayah seperti Tengklik dan Klego, Kecamatan Ngargoyoso serta Jenawi masih butuh EWS.

Baca Juga: Pengumuman! Akses Pendakian Gunung Lawu Kembali Dibuka

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, hingga saat ini BPBD Karanganyar baru mendapatkan bantuan satu unit EWS atau sistem peringatan dini bencana dari Pusat Studi Bencana (PSB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

“Kalau membicarakan soal kebutuhan, sebenarnya masih banyak yang perlu dipasang. Seperti di Ngargoyoso itu di lokasi longsoran sebelumnya yang skalanya termasuk besar, dan Klego yang terjadi pergerakan tanah di dekat pemukiman,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Hartoko, di Matesih dan Jenawi juga terdapat beberapa lokasi yang perlu dipasangi EWS. Tapi semua itu belum bisa dipenuhi karena alatnya belum ada.

Baca Juga: Ratusan Kendaraan Menuju ke Tawangmangu Diputar Arah

Tingkat Risiko

Hartoko menambahkan kriteria untuk menentukan prioritas pemasangan alat sistem peringatan dini bencana salah satunya tingkat risiko. Menurutnya, sejumlah lokasi yang ia sebutkan memiliki risiko tinggi lantaran berpotensi mengancam pemukiman penduduk.

“Semua itu tergantung tingkat daruratnya. Kriterianya kalau ada tanah bergerak yang mengancam pemukiman itu termasuk urgensinya tinggi,” bebernya.

Hartono menambahkan saat ini BPBD masih menunggu tambahan bantuan enam EWS yang bersumber dari Kementerian Ristek Dikti. EWS tersebut rencananya dipasang beberapa lokasi yang ia sebutkan.

Baca Juga: Tidak Mudah, Bujuk OTG Covid-19 Karanganyar ke Tempat Isoter

“Saat ini kami masih menunggu penyerahannya. Yang sudah dipastikan saat ini ada satu dulu yang sudah kami simpan di Kantor BPBD Karanganyar,” terangnya.

Sebelumnya, berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, hingga awal Januari 2021, jumlah EWS permanen yang sudah dipasang di Karanganyar dan masih berfungsi baik ada 21 unit. EWS yang masih berfungsi tersebut untuk mendeteksi ancaman bencana tanah longsor dan banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya