SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertambangan minyak (Reuters-Ernest Scheyde)

Solopos.com, JAKARTA – Emiten batu bara Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mencetak pertumbuhan laba hingga 8.768 persen pada semester I/2022. Namun, perseroan akan fokus membayar utang alih-alih menebar dividen.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava, mengatakan, saat ini BUMI masih dalam fase percepatan pembayaran utang. “Ini yang menjadi prioritas utama kami dan membangun kembali kesehatan perusahaan,” kata Dileep kepada Bisnis, Kamis (1/9/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu, pembayaran dividen baru bisa dilaksanakan dan menjadi tujuan BUMI setelah utang dilunasi, bersamaan dengan kinerja yang baik terus menerus.

“Semoga dalam beberapa tahun [menebar dividen]. Itulah usaha kami,” jelas Dileep. Sepanjang semester I/2022, BUMI mencatatkan pendapatan sebesar US$968,68 juta atau setara Rp14,45 triliun (kurs Rp14.925) meningkat 129,6 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy) dari semester I/2021 sebesar US$421,86 juta atau setara Rp6,02 triliun (kurs Rp14.285).

Ekspedisi Mudik 2024

Adapun, laba bersih BUMI mencapai US$167,67 juta atau setara Rp2,5 triliun, meningkat 8.768 persen dari US$1,89 juta atau setara Rp27 miliar pada semester pertama 2021.

Baca Juga: Seusai Perilisan Data BPS, Pergerakan IHSG Diproyeksi Stabil

Dari sisi produksi, sepanjang semester pertama tahun ini, batu bara yang berhasil ditambang sebanyak 34,5 juta ton, turun 14 persen dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 40,1 juta ton.

Senada, batu bara yang terjual pada paruh pertama tahun ini juga turun 16 persen menjadi 33,8 juta ton, dari tahun lalu 40,2 juta ton. Kendati demikian, rata-rata harga jual (ASP) batu bara BUMI menjulang hingga 92 persen dari US$56,2 per ton menjadi US$108 per ton.

Secara terperinci, penjualan batu bara meningkat 131,67 persen menjadi US$963,14 juta atau setara Rp14,37 triliun, penjualan emas meningkat 38,81 persen menjadi US$4,889,746 atau setara Rp72,97 miliar, dan jasa menurun 75 persen menjadi US$650 ribu atau setara Rp9,7 miliar.

BUMI Chart by TradingView Adapun tiga pelanggan yang mempunyai transaksi lebih 10 persen dari total pendapatan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2022 dan 2021.

Baca Juga: Harga BBM Bersubsidi Tak Jadi Naik, IHSG Diprediksi Menguat

Pertama adalah Rwood Resources DMCC yang menyumbang pendapatan US$275,271,262 atau setara Rp4,1 triliun pada paruh pertama 2022.

Berikutnya adalah PT PLN Persero yang menyumbang US$189,088,366 atau setara Rp2,82 triliun dan PT Jhonlin Group yang menyumbang US$186,997,916 atau setara Rp2,79 triliun. Selanjutnya, BUMI mencatatkan peningkatan beban pokok pendapatan dari US$341,73 juta atau setara Rp5,1 triliun menjadi US$754,96 juta atau setara Rp11,26 triliun pada semester I/2022.

“Meski produksi dan penjualan turun 16 persen, kinerja keuangan BUMI ditopang oleh kenaikan harga jual rata-rata BUMI yang naik sampai 92 persen. Sehingga mendorong pendapatan perusahaan,” terang Dileep.

Terakhir, pada Juli lalu BUMI melaporkan telah memproses pembayaran utang kedelapan belas sebesar US$118,3 juta melalui agen fasilitas pada 12 Juli 2022.

Baca Juga: Sempat Melemah, IHSG Hari Ini Berpotensi Rebound

Perincian pinjamannya terdiri atas pinjaman pokok sebesar US$115,3 juta dan bunga sebesar US$3,0 juta untuk Tranche A. Pembayaran tersebut termasuk US$20 juta yang diterima dari Arutmin.

Dengan pembayaran kedelapan belas tersebut, BUMI saat ini telah membayar keseluruhan sebesar US$731,3 juta secara tunai. Pembayaran yang sudah dilakukan terdiri atas pokok Tranche A sebesar US$557,1 juta dan bunga sebesar US$174,2 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar (back interest).

“Seluruh pembayaran Tranche A diharapkan akan diselesaikan pada Oktober 2022 bersamaan dengan dimulainya pembayaran Tranche B,” papar Dileep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya