SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang (Antara-R. Rekotomo)

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 292 desa dari total 391 desa di Kabupaten Klaten sudah mulai proses pencairan dana desa tahap pertama. Ditargetkan, akhir Maret ini seluruh desa sudah mencairkan dana desa tahap pertama.

“Dana desa yang sudah cair 292 desa artinya yang sudah mengajukan persyaratan untuk pencairan serta sudah terbit SP2D [surat perintah pencairan dana],” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Klaten, Jaka Purwanto, saat ditemui Solopos.com di Prambanan, Senin (29/3/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jaka mengatakan sesuai ketentuan dana desa tahap pertama dilakukan pada Maret ini. Namun, kecepatan pencairan tergantung pengajuan persyaratan dari masing-masing desa.

Baca juga: Gak Perlu Impor, Stok Beras di Klaten Aman hingga 7 Bulan ke Depan

“Sebenarnya Maret ini segera semuanya cair. Tetapi kami tetap menunggu ajuan dari desa,” kata dia. Jumlah total dana desa untuk 391 desa di Klaten senilai Rp380 miliar.

Dana desa dicairkan dalam tiga tahap yakni tahap I dan II masing-masing sebesar 40 persen dan tahap III 20 persen dari total dana desa yang diterima. Pencairan dalam tiga tahap itu untuk desa reguler. Sementara, pencairan dana desa untuk desa yang masuk kategori desa mandiri dilakukan dalam dua tahap masing-masing tahap I sebesar 60 persen dan tahap II sebesar 40 persen.

Indeks Desa Membangun

Jaka mengatakan ada tiga desa di Klaten yang masuk kategori desa mandiri dan pencairan dana desa dilakukan dalam dua tahap. Ketiga desa itu yakni Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, serta Desa Barepan, Kecamatan Cawas.

“Penentuan desa mandiri berdasarkan IDM [Indeks Desa Membangun] dari Kemendes PDTT,” urai dia.

Baca juga: Pengelola Wisata Air Klaten Diminta Batasi Pengunjung Saat Padusan, Kalau Melanggar Ditutup!

Sekretaris Desa Pundungan, Kecamatan Juwiring, Novita Kesiyarinni, mengatakan total dana desa yang diterima Pundungan Rp808 juta. Soal penggunaan dana, Novita mengatakan masih difokuskan pada penanganan Covid-19.

Seperti untuk penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) dana desa dengan total sasaran 30 keluarga dan masing-masing menerima Rp300.000 per bulan selama 12 bulan. Selain itu, ada program pemulihan ekonomi termasuk kegiatan padat karya tunai desa.

Novita menuturkan program padat karya tunai desa sudah dilakukan sejak 2020. Kegiatan yang dijalankan seperti pembersihan saluran irigasi serta pembukaan lahan pertanian terpadu.

Baca juga: Bermodal Swadaya Warga, Ini Deretan Kampung Wisata Unik di Ngerangan Bayat Klaten

Pada kegiatan pembukaan lahan pertanian terpadu, ada 50 warga yang ikut program padat karya tunai desa dengan sistem upah per hari Rp50.000 per orang.

“Ini menjadi salah satu kegiatan pemulihan ekonomi. Kemudian ada pertanian terpadu menggabungkan antara TPS 3R, program UPPO [unit pengolah pupuk organik], serta pertanian. Saat ini dikelola kelompok wanita tani ditanami aneka sayuran. Tujuannya untuk penemuhan sayur secara mandiri,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya