SOLOPOS.COM - Ilustrasi alat rapid test corona. (Youtube)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Seorang warga Nguter, Sukoharjo, kini menjadi pasien dalam perawatan atau PDP dan dikarantina di RSUD Ir Soekarno setelah hasil tes cepat atau rapid test menyatakan positif corona.

Perantau di Surabaya itu kini dirawat di rumah sakit sembari menunggu hasil tes swab. Hal ini diungkapkan Sekda yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Agus Santosa, saat ditemui Solopos.com di rumah dinasnya, Jumat (3/4/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perantau itu pulang ke tanah kelahiran di Nguter beberapa hari lalu. Lantaran mengalami demam tinggi, petugas kesehatan meminta perantau itu mengikuti rapid tes pada Kamis (2/4/2020).

Tersenggol Truk, Jembatan Penyeberangan Orang Depan Pasar Kartasura Ambruk

Ekspedisi Mudik 2024

“Hasil rapid test menyatakan positif corona. Namun, rapid test hanya bersifat deteksi atau screening awal. Butuh tes swab yang keakuratannya lebih tinggi untuk mengonfirmasi apakah positif atau negatif corona,” kata dia.

Seusai menjalani rapid test dan positif, warga Sukoharjo itu kini menunggu hasil laboratorium spesimen dari oral swab tenggorokan. Apabila hasil tes swab positif, pasien tersebut akan dirujuk ke RSUD dr Moewardi, Solo.

Hal itu sesuai sesuai protokoler kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Agus mengimbau warga ikut memantau pemudik yang belakangan ini banyak yang berdatangan dari berbagai wilayah. Selain itu warga juga diminta mematuhi anjuran pemerintah.

Hasil Lab Keluar, 5 PDP di Sragen Dinyatakan Negatif Corona

“Beraktivitas di rumah, rajin mencuci tangan pakai sabun dan menerapkan physical distancing atau menjaga jarak untuk mencegah persebaran virus Covid-19,” ujar dia.

Lebih jauh Agus meminta warga Sukoharjo di sekitar tempat tinggal pemudik yang berdasarkan hasil rapid test positif corona tak panik dalam menyikapi kejadian ini.

Terapkan Pembatasan Sosial

Rapid test baru screening awal. Hasil yang lebih akurat apakah benar positif atau negatif corona masih harus menunggu hasil swab tenggorokan yang diuji di laboratorium.

Maklumat Ganjar Pranowo Soal Corona: Jangan Takut Kelaparan!

Berdasarkan data yang diunggah di laman http://corona.sukoharjokab.go.id, jumlah pasien positif sampai Jumat (3/4/2020) tercatat ada dua orang. Jumlah PDP 20 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) 290 orang.

“Masyarakat tak perlu panik. Bekerja di rumah merupakan bagian terkecil dalam pembatasan sosial. Ini menjadi kunci untuk menghambat persebaran virus Covid-19,” papar dia.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Bejo Raharjo, menyatakan rapid test masih membutuhkan pemeriksaan lanjutan dan hasil tes swab untuk menegakkan diagnosis apakah positif atau negatif corona.

BNPB: Puncak Corona di Indonesia Juni, Kasus Positif Lampaui 100.000

Masyarakat tak perlu panik namun harus menjalankan protokoler kesehatan. Para perantau yang tiba di kampung halaman harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari. Jangan lupa mencuci tangan sesering mungkin. Tak perlu panik tapi masyarakat harus menerapkan protokoler kesehatan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya