Solopos.com, SOLO — Sesuai janjinya, pelaksana proyek pembangunan Pasar Legi Solo melakukan serah terima hasil pekerjaan pertama (PHO) kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Selasa (30/11/2021). Setelah bangunan diserahterimakan, pelaksana masih memiliki waktu enam bulan masa pemeliharaan.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan dokumen PHO dirampungkan sepenuhnya hingga Selasa malam. “Serah terima kunci kepada pedagang dilakukan setelah ini, secepatnya. Sampai Selasa pukul 00.00 WIB dokumennya dirampungkan, klir,” katanya kepada wartawan, Selasa siang.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan serah terima kunci kios dan los kepada pedagang dilakukan bertahap. Ia meminta pembeli dan pedagang bersama-sama menjaga bangunan 2,5 lantai itu agar tak kembali dilalap api.
Bangunan Pasar Legi Solo sudah didesain memiliki sistem perlindungan api memadai. Di antaranya gang di dalam pasar tidak boleh kurang dari 1,8 meter. Memiliki sistem fire protection di antaranya menyediakan hidran, water sprinkle, dan fire alarm.
Baca Juga: Sedih, Anggota KSP Sejahtera Solo Susah Berobat Gegara Uang Tertahan
Lalu, pemasangan instalasi jaringan listrik yang aman. “Di setiap sudut pasar sudah ada water sprinkle, dijaga jangan sampai terjadi kebakaran lagi, yang merokok jangan buang puntung sembarangan, karena bahaya sekali. Kami mungkin akan mengatur larangan untuk merokok sembarang tempat,” ucapnya.
Sejumlah regulasi baru bakal dibikin guna mengantisipasi kejadian pada 2018 silam kembali terulang. Pedagang dan pembeli di Pasar Legi Solo harus lebih peduli lagi. “Nanti pokoknya aturannya lebih ketat,” imbuh Gibran.
Pembagian Kios dan Los
Ia juga meminta pedagang menjaga kebersihan dan disiplin perihal bongkar muat barang. Bangunan baru diharapkan kian memikat pembeli sehingga lebih laris. “Panggone apik [bangunannya bagus] kok, mudah-mudahan lebih ramai, lebih laku dan laris lagi,” katanya.
Gibran meyakini pembagian kios dan los berjalan lancar sesuai zonasi pedagang. Bangunan seluas lebih dari 10.000-an meter persegi itu terdiri dari 316 kios dan 2.110 los yang nantinya dibagi sesuai jenis dagangan. Sehingga, konsepnya tak akan sama dengan pembagian kios dan los pasar lama.
Baca Juga: Wali Kota Solo Rilis SE Terbaru, Siap dengan Pembatasan Lebih Ketat?
“Pedagang sudah kompak, ya. Ada pembagian dagangan sesuai jenisnya, basah dan kering. Jadi blok-blok itu, zonasi. Tidak ada penolakan. Kompak semua. Nanti berproses pindah satu-satu,” beber Gibran.
Peresmian rencananya dilakukan tahun depan mengingat akhir tahun ini pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di semua daerah. Peresmian itu akan mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun menteri saat peresmian belum diketahui pasti.
“Ya, nanti saya saja. Presiden atau menteri [hadir], belum tahu. Pokoknya pedagang biar pindah dulu. Nanti jalan, sekalian sosialisasi aturan di bangunan pasar baru. Kami juga berencana menekankan transaksi cashless atau nontunai,” tutupnya.