SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KARANGANYAR — Dua perampok mobil yang mengaku sebagai anggota TNI dari Salatiga, ditembak polisi di Hotel Syariah Fatimah, Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Senin (4/2/2013)  pukul 05.45 WIB. Sedangkan dua tersangka perampok lainnya satu di antaranya perempuan, digelandang ke Polres Salatiga, karena tempat kejadian perampokan berada di Salatiga.

“Belum diketahui dua tersangka yang mengaku dari anggota TNI berinisial Jk dan By itu apa benar-benar anggota TNI atau hanya mengaku-aku saja. Sekarang persoalan ini sedang dikembangkan oleh Polres Salatiga. Karena pada persoalan ini kami hanya sebatas membantu tim buru sergap Polres Salatiga,” papar Kapolsek Colomadu, AKP Sodikun mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Nazirwan Adji Wibowo ketikan ditemui wartawan di ruang kerjanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Sodikun petugas terpaksa menembak kaki kedua perampok karena tembakan peringatan petugas agar tersangka tak melarikan diri tak digubris. Tak mau ambil risiko kehilangan buruan yang telah dikuntit sejak dari Salatiga, dua perampok yang juga membawa pistol mainan air soft gun itu langsung dilumpuhkan di tempat.

Dia menjelaskan penangkapan tersangka yang melibatkan tujuh petugas dari Salatiga dan delapan anggota Polsek Colomadu berlangsung cukup menegangkan. Sebab petugas Polsek Colomadu yang mendapat pemberitahuan dari Salatiga langsung menutup Perempatan Colomadu dan Pertigaan Ngasem arah ke Kartasura.

Sebab, papar Sodikun, berdasar informasi dari Salatiga perampok yang menunggang Toyota Avanza silver dengan nomor polisi H 8837 KB meluncur ke arah Solo. Karena itu dia langsung memasang barikade di dua tempat itu.

Namun belakangan petugas Polres Salatiga yang memantau buruannya menginformasikan para tersangka masuk di Hotel Syariah Fatimah.

“Petugas berhasil mengikuti tersangka karena mobil yang diduga dicuri itu dipasangi GPS [global positioning system], sehingga memudahkan pengawasan, meski ketika ditangkap di hotel mereka telah mengganti pelat nomor dengan nomor polisi AD 3013 JA,” papar dia.

Sementara itu salah seorang karyawan hotel setempat, Beni Yulianto, 18, mengatakan sebelum ditangkap polisi, para perampok ini beberapa waktu lalu pernah transit di hotelnya. Namun ketika itu dia hanya singgah sebentar dan tak lama kemudian pergi setelah teman yang ditunggu datang.

Yuli mengatakan penangkapan cukup menegangkan, sebab petugas yang masuk ke halaman hotel langsung mengepung dan beberapa di antaranya lari ke depan menutup pintu gerbang. Karena itu para tersangka perampok tak bisa melarikan diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya