SOLOPOS.COM - Rafdi Prima, investment analyst Danerksa Investment Management (Eric Ireng/JIBI/Solopos/Antara)

Ramalan shio 2015 dari investment analyst Rafdi Prima dari Danerksa Investment Management menyebutkan cerahnya peluang investasi saham dan obligasi. Mau tahu alasannya?

Madiunpos.com, SURABAYA – Tahun Kambing 2566 Imlek ini diyakini bakal menjadi momentum yang baik bagi para investor untuk mengalirkan modal ke saham atau obligasi. Ramalan shio 2015 itu diungkapkan ekonom PT Danerksa Investment Management (Persero) Rafdi Prima.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bukan ramalan shio 2015 biasa. Rafdi Prima mendasarkan prediksinya pada kebujakan pemerintah dan tren pasar uang.

Membuka tamalan shio 2015 itu, Rafdi Prima memaparkan dalam hal investasi saham, tren suku bunga pada Tahun Kambing 2566 Imlek ini mulai melunak sehingga dapat menggairahkan iklim bisnis. Melunaknya suku bunga pda tahun 2015 Masehi ini membuka lebih lebar peluang margin laba.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sejak November 2014, saya melihat tahun ini akan menjadi lebih optimistis. Sejak harga minyak trun, penjualan mungkin tidak akan naik, tapi laba akan naik signifikan karena biaya produksi makin rendah, atau turun antara 60%-70%,” katanya di Surabaya, Rabu petang (25/2/2015).

Keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan dari 7,75% menjadi 7,5% dapat mendorong potensi peningkatan laba dari hanya 11% menjadi 16%. “Jadi investasi bisa naik, akibatnya IHSG bisa menguat. Dengan demikian ada peluang revisi ke atas pertengahan tahun ini.”

Dia menambahkan iklim investasi Indonesia masih sangat menarik bagi investor asing. Pasalnya, kata Rafdi, pasar di Indonesia termasuk yang menawarkan price-to-earning cukup tinggi di Asean.

Filipina Lebih Baik
Di Indonesia, price-to-earning dapat mencapai 15 kali lipat, sedangkan rata-rata Asean mencapai 16 kali lipat. Namun, RI masih kalah telak dari Filipina yang sudah mampu mencapai 19 kali lipat, karena negara tersebut telah mengantongi status investment grade.

“Tapi, tahun depan valuasi kita akan lebih tinggi. Sejak Moody’s menaikkan peringkat utang Indonesia, price-to-earning Indonesia tidak pernah di bawah 12 kali lipat. Market Indonesia itu susah turun, karena likuiditasnya makin banyak,” sebutnya.

Dari dalam negeri, kenaikan dana dari institusi domestik juga membuat pasar Indonesia makin menguat, karena uang yang beredar di pasar selalu tersedia.  Indonesia, menurut Rafdi, diuntungkan karena masyarakatnya lebih konsumtif dibanding negara Asean lain.

“Orang Indonesia lebih konsumtif, lebih banyak dibanding Malaysia. Anak-anaknya juga banyak, dan mereka suka menyiapkan rumah untuk anak. Jadi opportunity bisnis di sini lebih bagus daripada Malaysia. Jadi, aliran modal masih akan masuk ke sini.”

Laba Emiten Menggeliat
Sejak BI rate diturunkan, katanya, iklim investasi menjadi lebih optimistis karena angka konsumsi dapat makin terdorong. Hal itu akan membuat laba emiten lebih bergeliat. “Karena uang di sirkulasi selalu ada, laba emiten bisa makin besar. Kecuali mungkin untuk emiten tambang dan minyak.”

Dari sisi pasar obligasi, dia melihat ada prospek yang juga cerah karena investor lebih mudah mendapat bunga melalui surat utang. Selama inflasi terkendali, ekspetasi harga obligasi akan naik. Sekalipun ada penurunan imbal, Rafdi memprediksi hal tersebut tidak akan signifikan.

Untuk tahun ini, saham yang dinilainya paling prospektif a.l. perusahaan perbankan, consumer goods, dan telekomunikasi yang semuanya langsung berhubungan dengan ‘kantong’ masyarakat.

“Dengan turunnya harga BBM, akan nada extra money bagi masyarakat untuk berbelanja. Selain itu, saham-saham perusahaan infrastruktur dan media masih menjadi favorit investor lokal, karena semakin lama akan semakin besar. Kalau nanti sudah besar, baru investor asing yang akan masuk,” simpulnya menutup ramalan shio 2015 ala ekonom itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya