SOLOPOS.COM - Suasana Minggu (16/1/2022) pagi di Jl Mayor Sunaryo dekat bundaran Gladak, Solo, (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Minggu (16/1/2022) sekitar pukul 06.00 WIB, sepanjang Jl Mayor Sunaryo dekat bundaran Gladak, Solo, tak ubahnya seperti ajang car free day atau CFD. Penjual aneka jajanan dan minuman berjejer di pinggir jalan. Orang-orang pun ramai berdatangan.

Puluhan pedagang berjualan makanan menggunakan gerobak. Sedangkan sebagian lainnya memakai meja yang dapat dibongkar kembali setelah selesai berjualan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Orang tua membawa anaknya atau remaja yang berjalan dengan temannya mencari apa yang dijual pedagang di sana. Ada pula anak-anak usia SD bergerombol, mencari jajan bersama.

Payung warna-warni tampak memberikan keteduhan bagi para penjual dan pembeli. Juga dengan dagangan-dagangan yang sebelumnya sudah ada di dalam gerobak atau pun kotak kaca.

Baca Juga: Berkerumun Di Bundaran Gladag Solo Saat CFD Libur, Puluhan PKL Kena Semprit Disdag

Kondisi itu tak ubahnya seperti ajang CFD yang digelar tiap Minggu pagi sebelum pandemi meski skalanya lebih kecil. Selama pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret 2020 lalu, CFD Solo baik di Jl Slamet Riyadi maupun Jl Ir Juanda ditiadakan.

Parkir Kendaraan

Salah seorang pedagang, Triyanto, tampak sedang mengatur parkir kendaraan di ujung barat kompleks Gladak Langen Bogan (Galabo) Solo. Ia mengenakan kaus merah. Diselempangkannya tas hitam kecil di dadanya lalu ia memakai kacamata hitam supaya tidak silau.

Petugas parkir itu berteduh di bayangan pohon. Sebab tak banyak orang atau para pembeli jajan di kawasan itu yang memarkirkan kendaraan mereka. Dengan berteriak, Triyanto menawarkan jasa penitipan kendaraan pada pengendara yang melintas. Di waktu yang sama ia harus menata posisi kendaraan yang telah terparkir.

Ia mengaku perolehan parkir hari itu tak lebih dari Rp50.000, sama seperti Minggu-Minggu sebelumnya di sepanjang Jl Mayor Sunaryo. Hanya 20 hingga 30 motor yang dititipkan kepadanya.

Baca Juga: Masih Dimatangkan, Pembukaan Kembali CFD Solo Ditunda?

“Hari ini ya 20-30 motor, kan ini cuma orang jajan. Karena di sana ramai, makanya pada parkir di sini,” kata Triyanto saat ditemui Solopos.com, Minggu (16/1/2022).

Warga Kedunglumbu, Pasar Kliwon, Solo, itu merupakan salah satu juru parkir kendaraan saat CFD Slamet Riyadi, Solo, masih aktif. Sejak CFD diliburkan karena pandemi Covid-19, Triyanto tak ada lahan pekerjaan lagi di sana.

Pendapatan Pedagang

Padahal, dari ajang CFD itu ia bisa mengantongi setidaknya Rp100.000 dari hasil parkir 50 kendaraan. “Dua kali lipatnya [dari yang] sekarang,” katanya sambil tertawa.

Baca Juga: Ini 9 Hal yang Bikin Kamu Kangen Car Free Day Solo

Sementara itu, Indah, penjual jagung susu keju (Jasuke), makanan yang banyak digemari remaja, mengatakan hal senada. Ia yang dulunya rutin berjualan Jasuke di CFD Slamet Riyadi, Solo, mengatakan penghasilannya saat masih ada CFD jauh lebih besar jika dibandingkan penghasilannya saat ini.

“Mulai jualan pukul 06.00 WIB-10.00 WIB. Ya kalau selisihnya ya hampir 50%, di sini cuma jual Jasuke, kalau di CFD jual es teh, nasi juga,” terang wanita yang mengaku tinggal di Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, itu.

Indah mengatakan pembeli lebih ramai saat CFD. Sementara itu, ia hanya sementara waktu berjualan di sepanjang Jl Mayor Sunaryo. Selebihnya ia tetap berharap CFD Slamet Riyadi bisa aktif lagi dan ia bisa berjualan kembali seperti sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya