SOLOPOS.COM - Masjid Taman Sriwedari, Solo, Kamis (11/3/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Dukungan terhadap usulan reorganisasi atau perombakan Panitia Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo terus bergulir. Setelah Achmad Purnomo selaku Ketua, unsur lain kepanitiaan itu juga memberikan dukungan.

Seperti disampaikan Bendahara Panitia Pembangunan Masjid Taman Sriwedari, Yosca Herman Sudrajad, saat diwawancarai Solopos.com, belum lama ini. Menurutnya, mandeknya pembangunan masjid akan menjadi wacana tidak sedap bila tidak segera ada jalan keluar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dulu kan saya, Pak Purnomo dan sebagainya itu dipilih berdasarkan kewenangan. Pak Purnomo sebagai Wawali Solo, saya sebagai Kepala BPKAD Solo. Lah sekarang biar lebih bergairah kembali ya sebaiknya direorganisasi,” terangnya melalui telepon.

Dalam reorganisasi itu Yosca menilai pentingnya agar Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dimasukkan dalam struktur Panitia Pembangunan Masjid Sriwedari. Dengan begitu ada kepemimpinan dari Gibran dan otorisasi sebagai Wali Kota soal kelanjutan pembangunan masjid.

Yosca menilai sudah saatnya pembangunan Masjid Taman Sriwedari dilanjutkan kembali setelah mandek beberapa waktu. Bila pembangunan masjid yang direncanakan menelan anggaran Rp165 miliar itu terus mandek tentu akan jadi wacana publik yang kurang sedap.

Baca Juga: Berat Lur! Utang Panitia Masjid Sriwedari Solo ke PT Wika Capai Rp86 M

“Panitianya atau apa yang tidak anu, atau bagaimana. Lah langkah-langkah seperti ini kan harus dievaluasi. Kalau memang perlu reorganisasi ya lebih baik, sehingga disesuaikan dengan kapasitas kepemimpinan daerah saat ini. Biar lebih sinkron, lebih enak,” urai dia.

Donasi Masyarakat

Lebih jauh Yosca menjelaskan panitia pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo beberapa waktu terakhir menerima sumbangan atau donasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat umum. Beberapa donasi yang nominalnya lumayan besar seperti dari kader PDIP Kota Solo Rp32 juta yang diberikan belum lama ini.

Ada juga donasi dari pengelola Taman Sunan Jogo Kali Pucangsawit, Jebres, senilai Rp106.023.000. “Awalnya Rp104.023.000, tapi ada tambahan Rp2 juta, sehingga totalnya Rp106.023.000. Donasi dari komunitas di Taman Sunan Jogo Kali Pucangarum,” terangnya.

Baca Juga: Pembangunan Masjid Sriwedari Solo Mandek 2 Tahun, Ini Langkah Gibran

Di luar dua donasi itu, Yosca mengatakan ada juga sumbangan dari sejumlah pihak dengan nominal bervariasi. Ada yang menyumbang Rp2 juta, Rp5 juta, dan besaran lainnya. “Juga ada yang memberi Rp5 miliar dari bank. Tapi sampai sekarang belum bisa dicairkan,” ujarnya.

Yosca tidak tahu persis kenapa sumbangan itu belum bisa dicairkan hingga sekarang ini. Padahal pemberian sumbangan Rp5 miliar dilakukan pada 2021. Dengan masih kurang banyaknya dana yang terkumpul, Yosca tak tahu kapan Masjid Taman Sriwedari Solo akan selesai.

“Ya itu, makanya saya berharap kepada Pak Wali Kota mau turun tangan memfasilitasi. Mohon dengan sangat Pak Wali Kota ini segera turun tangan. Karena ini adalah aset Solo yang harus kita bangun menjadi masjid kebanggaan masyarakat Kota Solo,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya