SOLOPOS.COM - Unit Laka Lantas Satlantas Polresta Solo melakukan olah TKP kecelakaan pengendara sepeda motor lehernya tersayat benang layangan di Jl Tangkuban Perahu Mojosongo, Jebres, Solo, Jumat (12/6/2020). (Solopos/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO -- Meninggalnya YBS, 21, pemuda asal Sumber, Banjarsari, Solo, yang menjadi korban benang layangan di Mojosongo, Jebres, Kamis (11/6/2020), meninggalkan duka tak hanya bagi keluarga tapi juga para tetangganya.

Hal itu dikarenakan YBS merupakan sosok yang ramah kepada warga di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Selain itu, YBS juga dikenal pekerja keras.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang tetangga korban, Sri Lestari, saat dijumpai wartawan, Jumat (12/6/2020), mengatakan YBS sejak dua tahun terakhir bekerja mengelola bengkel tak jauh dari lokasi kecelakaan tunggal itu.

Menurutnya, bengkel sepeda motor itu dikelola YBS dan seorang rekannya. "Sudah dua tahunan Mas YBS menyewa tempat di Mojosongo sebagai bengkel. YBS sendiri yang mengelola bengkel itu," papar dia.

Fakta Benang Gelasan: Asyik buat Layangan, Bahaya di Jalanan

Menurutnya, korban benang layangan di Solo itu merupakan sosok pekerja keras yang ramah pada semua tetangga. Ia mengaku terkejut saat memperoleh informasi YBS mengalami kecelakaan pada Kamis sekitar pukul 15.00 WIB.

Sri yang merupakan istri ketua RT setempat itu menyebut ada seorang lelaki yang mengabarkan YBS kecelakaan di Mojosongo. "YBS sosok pribadi yang sangat ramah. Meskipun orangnya pendiam tapi sangat baik kepada semua warga," papar dia.

Dikremasi

Sri mengatakan keluarga YBS juga sangat dermawan. Setiap warga kampung mengadakan acara, keluarga YBS selalu berpartisipasi.

Hal senada disampaikan Sumiyatun, tetangga lainnya, yang juga mengaku tak menyangka YBS menjadi korban dalam kecelakaan yang melibatkan benang layangan di Mojosongo, Solo. Ia mengaku mengenal YBS sebagai sosok yang baik, ramah, dan dermawan.

Tak Ingin Ada Klaster Baru Covid-19, Polres Sukoharjo Lakukan Ini Di 5 Pasar Tradisional 

Ia menambahkan jenazah YBS hingga Jumat masih disemayamkan di rumah duka Thiong Ting, Jebres, Solo. Menurutnya, jenazah YBS akan dikremasi pada Minggu (14/6/2020) di Krematorium Delingan, Karanganyar, pukul 09.00 WIB.

Sementara itu, salah seorang saksi di TKP, Agus Apriyono, menduga motor yang digunakan YBS saat kecelakaan merupakan milik pelanggan bengkelnya. Saat itu ia melihat YBS melintas dari arah selatan ke utara dengan kecepatan rendah.

"Korban mengendarai sepeda motor dengan pelan. Memang sedang mencoba motor, tapi nyantai," papar dia.

Ia menyebut bengkel korban berada sekitar 200 meter sebelah selatan lokasi kecelakaan. Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jumat, bengkel tersebut tutup. Salah seorang warga sekitar bengkel, Agus, mengatakan YBS bekerja di bengkel itu cukup lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya