SOLOPOS.COM - Suasana di tol Solo-Kertosono (Soker), Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Minggu (4/6/2017) sore. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Ramadan 2017, tol Soker ramai oleh warga yang ngabuburit.

Solopos.com, SRAGEN — Warga dari berbagai wilayah berduyun-duyun menjajal tol Solo-Kertosono (Soker) yang merupakan bagian jalur trans Jawa dan akan digunakan sebagai jalur mudik dan balik Lebaran 2017.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com beberapa hari terakhir, ratusan orang beraktivitas di tol Soker wilayah Sragen. Mereka berkendara santai menggunakan sepeda motor, sepeda ontel, maupun mobil. Sebagian besar dari mereka adalah kelompok anak muda yang sekadar duduk-duduk di median jalan sembari menunggu waktu berbuka puasa.

Seperti yang terjadi pada Minggu (4/6/2017) sore. Warga dari berbagai kalangan melihat-lihat dan menjajal kondisi jalan dari cor-coran itu.

Mereka masuk ke jalur tol lewat jalan tikus yang banyak ditemukan di kanan-kiri jalan. Sebagian masuk lewat interchange tol di Pungkruk, Sidoharjo.

Namun, mereka harus hati-hati lantaran banyaknya pengendara motor di jalur yang sama. Apalagi sebagian dari mereka mengendarai motor dengan kencang.

Bila tak hati-hati bisa terjadi tabrakan. Seperti yang terjadi di wilayah Waru, Kebakkramat, Minggu sore. Dua sepeda motor bertabrakan sekitar pukul 17.00 WIB.

Salah satu pengendara motor tersungkur dan kesulitan bangun sendiri. Wajahnya menahan rasa sakit sehingga harus dibantu warga lainnya untuk berdiri.

Selain rawan kecelakaan, pengguna jalan tol harus mewaspadai bagian jalan yang masih dalam pengerjaan. Seperti sambungan jembatan dan overpass yang sedang dalam pengerjaan.

Kepala Dinas Perhubungan Sragen, Muhari, saat diwawancarai Solopos.com, Senin (5/6/2017), mengimbau para pengguna jalan agar berhati-hati. Keberadaan tol Soker diharapkan bisa membantu kelancaran arus mudik sehingga tak terjadi kepadatan di jalur reguler.

Pemudik bisa masuk tol lewat Ngasem atau Klodran dan keluar di Pungkruk, Sidoharjo, atau Ngawi, Jatim. Sebelum diresmikan penggunaannya untuk pemudik, menurut Muhari, akan ada sterilisasi jalur dari aktivitas yang membahayakan.

Jalur-jalur tikus dari dan menuju jalan tol akan ditutup agar jalur tol benar-benar aman bagi para pemudik. Begitu juga sisa material akan disingkirkan agar tak membahayakan pengguna jalan tol. “Tapi tetap harus berhati-hati,” seru dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya