SOLOPOS.COM - Ilustrasi operasi pasar berbagai komoditas. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Ramadan 2015 dikawal Bulog Malang dengan kesiapan operasi pasar bahan kebutuhan pokok.

Madiunpos.com, MALANG — Bulog Malang menggerojot 22.500 kg atau 22.5 ton beras menjelang dan selama Ramadan 2015 demi meredam harga agar tidak naik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bulog Malang Arsyad mengatakan OP beras digelar di Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Pasuruan. OP di masing-masing kota dan kabupaten di dua titik selama Ramadan 2015.

“Selain beras, juga digelar OP minyak goreng dan gula yang dimulai sejak 16 Juni-15 Juli,” ujar Arsyad dihubungi dari Malang, Selasa (16/6/2015).

Minyak goreng dalam operasi pasar Ramadan 2015 disediakan 18.000 liter dengan harga Rp11.500/liter. Harga itu lebih murah karena di pasar lebih dari Rp12.000/liter.

Begitu juga dengan beras. Beras yang dijual dalam kegiatan OP itu berkualitas super premium dengan harga Rp8.500/kg, lebih murah daripada harga di pasar yang Rp9.000/kg-Rp9.500/kg.

Hal yang sama dilakukan Bulog Malang untuk gula. “Tapi untuk gula yang menangani PG Kebun Agung,” ujarnya.

Ongkos Angkut Disubsidi
Harga komoditas dalam OP dijual lebih murah karena disubsidi ongkos angkut oleh Pemprov Jatim.

Menurut dia, OP memang perlu digelar karena panen beras di Malang sudah hampir selesai sehingga pasokan ke pasar dikhawatirkan berkurang. Jika pasokan berkurang, dikhawatirkan harga akan terdongkrak naik. Apalagi tren menjelang Ramadan dan selama bulan suci tersebut, biasanya harga bahan-bahan komoditas naik.

Hal itu terjadi karena pedagang memanfaatkan momen tersebut dengan pertimbangan kebutuhan masyarakat terhadap bahan-bahan kebutuhan makanan meningkat. “Dengan adanya OP, maka pedagang diperkirakan tidak berana main-main dengan menaikkan harga karena dipastikan tidak laku,” ujarnya.

Selain meredam kenaikan harga, kegiatan tersebut juga dimaksudkan membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk memperoleh bahan-bahan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Dengan begitu, mereka bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang karena bahan-bahan makanan tersedia cukup.

Tunggu Pengendali Inflasi
Khusus OP beras di daerah-daerah, kata dia, pihaknya menunggu keputusan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah. Intinya, jika tim menanggap perlu digelar OP beras, maka pihaknya siap melaksanakan untuk meredam inflasi.

Dari sisi harga, menurut pengamatan dia, masih cenderung stabil. Tidak ada perubahan harga beras bila dibandingkan bulan yang lalu. Untuk bisa digelar OP, biasanya pemda mengacu Peraturan  Menteri Perdagangan yang menyebut bahwa OP beras digelar jika kenaikannya mencapai 10%.

“Tapi bisa saja digelar OP jika pemda menganggap mendesak, meski kenaikan beras tidak sampai 19%,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya