SOLOPOS.COM - JIBI/HARIAN JOGJA/DESI SURYANTO TUKAR UANG BARU -- Aktifitas warga untuk menukarkan uang baru di gedung Bank Indonesia di jalan Senopati, Jogja, Rabu (10/8) mulai terlihat peningkatannya. Setiap hari kerja Bank Indonesia melayani sedikitnya 300 warga yang hendak menukarkan uang untuk keperluan Lebaran, BI memberikan pelayanan penukanaran uang sejak tanggal 1 hingga 25 Agustus.

Ramadan 2015 hingga lebaran nanti untuk persediaan dana telah disiapkan BI.

Harianjogja.com, JOGJA—Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jogja meningkatkan ketersediaan uang selama Ramadan dan Idulfitri tahun ini. BI Jogja menyiapkan dana antara Rp3,8 hingga Rp 4 triliun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Kantor Perwakilan BI Jogja Arief Budi Santoso mengatakan, jumlah tersebut meningkat sekitar
20% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 3,2 triliun. Dia beralasan, kenaikan tersebut karena daya beli
masyarakat pada lebaran ini akan meningkat.

Peningkatan ketersediaan uang tersebut juga didasarkan pada rencana pencairan gaji ke-13 PNS serta kenaikan gaji pegawai.

“Apalagi menjelang Lebaran tunjangan hari raya [THR] untuk pegawai mulai diberikan. Untuk itu, kami
akan menambah lokasi penukaran uang. Salah satunya melibatkan bank-bank yang memiliki fasilitas mobile bank,” ujarnya, Jumat ( 5/6/2015) lalu.

Arief menambahkan, stok uang yang disiapkan itu sebagian besar dialokasikan untuk anjungan tunai mandiri (ATM). Sementara untuk penukaran uang receh hanya mencapai Rp200 miliar hingga Rp300
miliar.

“Sebagian untuk penukaran uang pecahan kecil kebutuhan Lebaran. Paling banyak untuk menjaga pasokan uang di ATM. Apalagi kalau hari lebaran panjang,” ujarnya.

Deputi Kepala Perwakilan BI Jogja Hilman Tisnawan menjelaskan, penukaran uang pecahan kecil menjelang Lebaran kenaikannya tidak terlalu signifikan. “Penukaran uang oleh masyarakat hanya berkontribusi maksimal 10 persen, paling besar memang untuk pemenuhan ATM,” jelasnya.

Selasa dan Kamis
Hilman menerangkan saat ini untuk penukaran uang di BI Jogja dilayani setiap Selasa dan Kamis. Dengan begitu, kepadatan transaksi penukaran uang receh bisa mengurangi antrean.

Sebab, masyarakat yang melakukan penukaran tidak hanya warga DIY saja, tapi juga dari luar DIY. Jumlah penukaran uang pun dibatasi maksimal hanya Rp3,5 juta saja per orang.

“Kalau tidak dibatasi bisa bahaya. Yang lain tidak bisa kebagian. Selain itu, lokasi penukaran uang receh tidak hanya di bank-bank saja tetapi akan dilakukan di ruang terbuka,” jelas Hilman.?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya