SOLOPOS.COM - Ilustrasi bawang putih. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

Solopos.com, SOLO — Bawang putih, telur ayam ras dan daging sapi dinilai menjadi ancaman peningkatan inflasi saat Ramadan. Meski beberapa stok bahan kebutuhan pokok tersebut aman tapi harga di pasar terus meningkat.

Salah satu distributor bawang putih di Solo, Sutaryadi, menyampaikan distribusi lancar tapi stok barang mulai menipis. Alhasil hal tersebut membuat harga bawang putih saat ini terus merangkak naik dan sudah mencapai Rp11.000 per kilogram (kg). Sutaryadi menjelaskan menipisnya stok bawang putih tersebut karena impor dari Tiongkok saat ini belum masuk.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia menyampaikan pada bulan ini seharusnya di Tiongkok sudah musim panen. Apabila pengiriman barang bisa dilakukan saat ini, maka kenaikan harga bawang putih tidak akan tinggi dan bisa dikendalikan.

“Namun apabila impor dari Tiongkok baru datang pada bulan depan, kenaikan harga akan semakin meningkat tinggi. Tapi kalau melihat kondisi yang ada saat ini, kemungkinan kenaikan harga maksimal Rp15.000 per kg saat Ramadan,” ungkap Sutaryadi dalam forum Focus Group Discussion (FGD) Kesiapan Pasokan Menjelang Ramadan 2014 di Ruang Sabha Karya Dharma Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Kamis (5/6/2014).

Stok bahan pangan lainnya cenderung aman. Menurut distributor telur ayam ras, Budi Sanjaya, stok telur saat ini aman dan distribusi lancar. Tapi harga pakan ternak dan anak ayam mahal, hal tersebut membuat harga ayam telur ras ikut naik. Mengenai harga, dia menuturkan sudah ada kesepakatan antar pedagang, yakni Rp16.000 per kg.

Stok cabai pun demikian. Meski merangkak naik, stok cabai merah saat ini aman. Hanya cabai rawit yang stoknya menipis karena terserang hama. Namun hal itu diyakini tidak akan menyebabkan kenaikan harga menjadi tinggi. Harga daging sapi juga mulai naik sekitar Rp1.000 per kg dalam sepekan.

Sekretaris Dinas Pertanian Solo, Ahyadi, menyampaikan pekan ini harga daging sapi naik menjadi Rp92.000 per kg dari sebelumnya Rp90.000-Rp91.000 per kg. Dia menyampaikan kebutuhan daging sapi dalam sehari biasanya 3.500 kg.

Di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) biasanya memotong 10-12 ekor per hari sedangkan sisanya diambil dari Boyolali. Pada saat Ramadan dan Lebaran biasanya ada kenaikan permintaan sekitar 2%-3%,yang berasal dari katering dan rumah makan. “Kenaikan harga daging sapi sulit dihindari [saat Ramadan dan Lebaran] karena ada beberapa tenaga penjual yang mudik sehingga distribusi barang menjadi terhambat. Meski demikian, kenaikan harga tidak sampai Rp100.000, hanya 2%-3%,” kata dia.

Sementara itu, stok dan harga bahan kebutuhan lain seperti beras, tepung terigu, gula, kedelai, bawang merah dan ubi cenderung normal. Bahkan Kepala Badan Urusan Logistisk (Bulog) Subdivre III Surakarta, Yudi Prakasa Yudha, menyampaikan stok beras saat ini mencapai 59.000 ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama sembilan bulan.

Distributor terigu dan gula, Ana, menuturkan kondisi pasar yang sepi membuat beberapa harga kebutuhan tersebut cenderung normal bahkan beberapa diantaranya turun, seperti gula dan ubi. Oleh karena itu, pihaknya optimistis kenaikan harga tidak akan terlalu tinggi saat
Ramadan.

Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, menyampaikan kenaikan harga saat Ramadan dan Lebaran tidak bisa dihindari. Meski begitu, pihaknya berharap konsumsi masyarakat bisa wajar mengingat stok saat ini tergolong aman. Dalam pertemuan yang baru kali pertama diadakan tersebut, disepakati beberapa hal, yakni pelaksanaan pasar murah dan inspeksi ke pasar, sepekan sebelum Ramadan. Pasar murah diadakan untuk menekan harga dan inspeksi dilakukan sebagai langkah antisipasi sebelum ada lonjakan harga yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya