SOLOPOS.COM - Masjid Al Fatih Kepatihan Solo (Wikimapia.org)

Masjid Al Fatih Kepatihan Solo (Wikimapia.org)

Masjid Al Fatih Kepatihan Solo (Wikimapia.org)

Solopos.com. SOLO — Ada yang unik di Masjid Al Fatih Kepatihan Wetan, Solo pada kegiatan Ramadan 2013 ini. Takmir dibantu remaja masjid setempat akan menyebarkan kotak-kotak infak di sekitar masjid. Kotak-kotak infak yang terbuat dari karton itu rencananya akan dipasang di setiap rumah warga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut sekretaris takmir Masjid Al Fatih, Ahmad Nur Rais, pada Ramadan sebelumnya kegiatan semacam ini belum pernah dilakukan. “Ramadan kali ini kami ingin warga nyengkuyung [turut membantu] dan meramaikan kegiatan-kegiatan masjid,” kata Ahmad saat ditemui Solopos.com, Minggu (14/7/2013) lalu.

Selain menyebarkan kotak infak di setiap rumah warga sekitar masjid, remaja Al-Fatih juga mengadakan Bedug Sahur sepanjang bulan Ramadan. Kegiatan ini juga masih jarang dilakukan oleh masjid-masjid di sekitar Kepatihan. “Setiap pukul 03.00 WIB, kami keliling Kepatihan membawa drum, alat musik, atau alat-alat apa saja yang bisa ditabuh untuk bangunin orang sahur,” jelas Ahmad.

Sedangkan untuk peningkatan ketakwaan di bulan Ramadan, satu dari empat masjid bersejarah Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini juga mengadakan kajian rutin selepas subuh, sebelum Maghrib, dan kajian malam. Ada pula buka bersama, salat tarawih, dan tadarus.

Selain itu. pada tanggal 21 Juli 2013 mendatang, masjid yang terletak di seberang Kantor Kejaksaan Negeri Solo ini juga akan mengadakan perlombaan untuk anak-anak, antara lain lomba menggambar, lomba mewarnai, lomba peragaan busana muslim, dan lomba membaca Alquran. Kegiatan ini rencananya akan diadakan di kompleks masjid setempat.

Remaja Putri

Sayangnya, meskipun kegiatan remaja masjid di Al Fatih sudah sangat aktif, hanya remaja putra yang berperan. Sementara, remaja putri belum bisa terkoordinasi. Padahal, untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, remaja masjid tentunya membutuhkan personel yang lebih banyak. Mengingat saat ini jumlah remaja putra yang aktif baru sekitar 20 orang.

“Sampai saat ini kami memang belum bisa mengkoordinasi remaja putri. Memang agak sulit, karena mereka biasanya suka ngeblok-ngeblok, kalau enggak bareng sama teman yang ini atau yang itu, biasanya enggak mau,” imbuh Ahmad.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya