SOLOPOS.COM - Fabio Quartararo (Twitter @FabioQ20)

Solopos.com, JAKARTA—Pemimpin klasemen sekaligus juara bertahan MotoGP Fabio Quartararo mengatakan perburuan gelar dimulai dari awal lagi. Dia menegaskan tetap tenang dan tak terpengaruh oleh rangkaian penampilan buruk bersama Yamaha sehingga perebutan titel musim ini masih terbuka lebar.

Pembalap Prancis itu mengumpulkan hanya delapan poin dari tiga balapan terakhir ketika rival utamanya, Francesco Bagnaia dari tim Ducati, semakin mendekat dengan jarak dua poin darinya dengan tiga balapan tersisa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tiba di Australia setelah 17 balapan, lima pembalap teratas dalam klasemen dipisahkan 40 poin, dengan 75 poin maksimal diperebutkan hingga akhir musim.

Baca Juga: Raja Lintasan Basah, Miguel Oliveira Juarai MotoGP Thailand 

Ekspedisi Mudik 2024

Quartararo finis P17 di luar zona poin saat balapan basah di Thailand dua pekan lalu dan kecewa sampai menolak berbicara kepada media seusai balapan.

Pada sesi jumpa pers pralomba di Phillip Island, Australia, Kamis (13/10/2022), Quartararo meminta maaf kepada awak media dan menjelaskan apa yang terjadi di Thailand.

“Saya membuat keputusan untuk tidak bicara ke media, saya meminta maaf kepada semua orang yang ada kala itu di Thailand,” kata Quartararo yang tak bisa berkata-kata seusai balapan di Buriram, seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga: Zarco Tercepat di Sesi Latihan Bebas 2 MotoGP Thailand

Di Thailand, Quartararo mengungkapkan dia dan timnya melakukan kesalahan sedari awal dengan menggunakan tekanan ban yang tinggi untuk balapan. Halitu memengaruhi performanya ketika menikung di balapan.

Mendapati Bagnaia finis ketiga di Buriram, Quartararo dan sang rival sepakat perburuan gelar juara dunia musim ini seperti mulai dari awal lagi.

“Saya rasa kami harus memikirkan tentang kejuaraan ini. Tapi sebenarnya, saya ingin fokus dari satu balapan ke balapan lainnya, karena pada akhirnya sekarang ini seperti awal dari kejuaraan,” kata dia

Baca Juga: Quartararo Tak Nikmati Balapan MotoGP Jepang

“Poin kami nyaris sama dengan Pecco tapi saya tidak hanya mewaspadai Pecco. Tentunya Aleix juga di sana, Jack dan Enea… Jadi kami berlima dengan tidak banyak jarak poin.”

“Tiga teratas sedikit lebih ketat, tapi saya rasa kami harus memikirkan setiap balapan, dan saya rasa ini bisa menjadi hal baik baik kami.”

Setelah menjadi penantang gelar musim 2020 dan menjadi juara dunia pada 2021, Quartararo mengatakan pengalaman berharga dari dua tahun tersebut turut membantunya mengatasi tekanan menuju seri-seri penutup musim.

Baca Juga: Dorna Ingin Gelar MotoGP di India

“Mendapat gelar pada tahun lalu memberi saya kepercayaan diri yang besar dan pengalaman yang lebih banyak,” kata dia. “Tentunya pengalaman dari dua tahun sebelumnya telah sangat membantu saya untuk tetap tenang dalam situasi ini.”

Bagnaia yang meraup 36 poin dari tiga balapan terakhir, sepakat apabila perburuan gelar terasa seperti mulai dari awal. “Seperti yang dikatakan Fabio, kami seperti baru saja memulai kejuaraan dan kami memiliki lima pebalap yang memiliki peluang memenangi gelar,” kata Bagnaia.

“Tentunya, saya dan Fabio memiliki lebih banyak peluang, tapi yang lain juga tidak jauh di belakang dan kami tahu tahun ini semuanya bisa berubah. Tapi saya rasa potensinya sangat tinggi, kami berada dalam momen yang baik dan kami harus menggunakannya.”

Baca Juga: WSBK Mandalika 2022: Layanan Bus Gratis untuk Penonton akan Dihapus

Quartararo masih menduduki puncak klasemen, tapi Bagnaia kini berjarak hanya dua poin dari pembalap Yamaha itu.

Pembalap Aprilia Aleix Espargaro berjarak 20 poin di tempat ketiga, diikuti Enea Bastianini dari tim Gresini (39) dan Jack Miller dari Ducati (40).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya