SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

Usaha agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dari pemerintah nyaris membuat Awan Sigit, 53, putus asa. Lantaran keinginannya tak bisa dipenuhi oleh pemkot, Awan menyampaikan keinginannya untuk melakukan aksi bakar diri di balaikota.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kulo sakestunipun bade mati obong Pak Umar. Kangge protes kula kalian pemerintah ingkang mboten adil. Ingkang betahaken pengobatan sakestu mboten diperhatikan [saya sebenarnya ingin bakar diri Pak Umar. Untuk menyampaikan protes saya kepada pemerintah yang sudah tidak adil. Yang benar-benar membutuhkan pengobatan justru tidak diperhatikan],” itulah sepenggal pesan singkat Awan kepada Anggota Komisi IV DPRD Solo, Umar Hasyim, Senin (6/5/2013).

Meski sudah mengantongi kartu Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) gold, namun Awan menyatakan pelayanan kesehatan yang diberikan melalui PKMS tak maksimal.

Sebelumnya, pria penyandang paraplegia tersebut mendapatkan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) yang sumber pendanaannya dari APBN. Namun, Awan mengaku tahun ini tak masuk dalam penerima Jamkesmas. Awan menyatakan dalam sepekan dirinya harus cuci darah sebanyak dua kali lantaran penyakit gagal yang diidapnya sekitar lima tahun ini. Melalui PKMS gold, cuci darah dapat diklaimkan. Hanya saja, untuk biaya obat, Awan harus merogoh kocek pribadi.

“Kalau di Jamkesmas kan sampai obat itu bisa digratiskan. Tetapi kalau di PKMS gold masih memberatkan. Obat-obatan semua beli. Ini tidak penuh,” katanya saat ditemui di Asrama Paralegia, Karangasem, Laweyan, Senin.

Besaran biaya tebus obat tersebut memberatkan bagi Awan. Pasalnya, dalam sebulan Anwar hanya mendapatkan pemasukan senilai Rp150.000 yang merupakan bantuan sosial dari pemkot. “Ya sudah sampai ke DKK, tetapi di PKMS tidak bisa hingga membeli obat untuk mendapatkan pelayanan itu. ya keinginan saya tidak banyak, hanya ingin ada keringan seperti yang diberikan di Jamkesmas.”

Anggota Komisi IV, Umar Hasyim, mengaku sempat kelimpungan menerima pesan singkat dari Awan tersebut. Dia mengingatkan Awan agar tak benar-benar melaksanakan niatannya untuk mengadakan aksi bakar diri.

Diutarakannya, secara aturan memang obat rawat jalan tidak bisa diklaimkan melalui PKMS gold. Meski demikian, lanjutnya, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo pasti mencari solusi terkait persoalan yang dialami Awan. “Insyaallah ada jalan keluarnya. Saya sudah koordinasi dengan DKK. Kami minta DKK bisa berkoordinasi dengan walikota untuk mencari solusi,” katanya.

Kepala DKK, Siti Wahyuningsih, menyampaikan cuci darah memang masih bisa ditanggung PKMS gold. Namun, sesuai aturan yang saat ini ada, obat rawat jalan belum masuk klaim PKMS gold.

Ning mengatakan nama Awan memang tercoret dari penerima Jamkesmas 2013. Hanya saja, pihaknya sudah berupaya agar biaya kesehatan Awan bisa kembali terkaver Jamkesmas. “Ada beberapa nama yang diprioritaskan, tetapi kan disetujui itu butuh proses,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya