SOLOPOS.COM - Putri Raja Keraton Solo PB XIII, GRAy Devi Lelyana Dewi, saat wawancara dengan wartawan di Ndalem Kayonan, Solo, Selasa (2/8/2022). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Kegagalan GRAy Devi Lelyana Dewi, putri Raja Keraton Solo Paku Buwono (PB) XIII, menemui ayahnya pada Jumat (29/7/2022) malam lalu, bukanlah kali pertama. Kejadian serupa pernah terjadi sekira sebulan lalu.

Saat itu, Devi sedang berada di Solo karena ada keperluan dengan kakaknya, GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani. Menurutnya, semula tidak ada rencana untuk menemui sang ayah di dalam Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat lewat Sasana Putra saya lihat ada orang mengantar barang, saya langsung turun dari mobil. Saya lihat pintu terbuka, saya mbrobos ke bawah. Jadi saat pintu terbuka sedikit saya mbrobos ke bawah lewat tangan penjaga,” ujarnya, Selasa (2/8/2022).

Setelah itu putri kedua PB XIII itu menuju ke Sasana Putra dan masuk ke Sasana Nalendra Keraton Solo. Devi melihat kondisi lokasi itu sudah banyak berubah. “Banyak sudah dipagar-pagari. Kecil saya di Keraton, ndak ada itu pagar segala macam. Tapi sudah banyak dibarikade,” tuturnya.

Devi mengatakan saat itu ia diikuti tiga orang selama berjalan di dalam Keraton. Akhirnya dia bertanya di mana PB XIII dan dijawab Sinuhun di Sasana Nalendra. Devi lalu meminta mereka menyampaikan kepada PB XIII bahwa ia ingin bertemu.

Baca Juga: Kisah Pilu Putri Raja Keraton Solo, Mau Ketemu Ayahnya Saja Dihalangi

Tapi permintaan itu tidak bisa dipenuhi. Bahkan Devi diminta untuk mengikuti prosedur bila ingin bertemu PB XIII. Prosedur itu menurut keterangan mereka yaitu dengan melayangkan surat ke PB XIII.

Menunggu 3 Jam

“Hah sejak kapan ada prosedur kayak gitu? Dulu, saya, kakek saya, tante-tante saya, mau bertemu enggak masalah. Mau bertemu sama Sinuhun tinggal marak, nunggu, terus bisa ketemu. Ini kok aneh saya bilang, harus berkirim surat dulu,” sambung Devi.

Namun akhirnya putri Raja Keraton Solo PB XIII itu mengalah dan bertanya surat itu harus dikirim ke mana. Tiga orang itu mengatakan surat harus dikirim ke Sasana Wilapa. Tapi saat itu sudah malam, sehingga Sasana Wilapa sudah ditutup dan tak bisa berkirim surat.

Baca Juga: Dapat Surat Nawala Dilarang Masuk Keraton Solo, Putri PB XIII Bingung

Lalu Devi diarahkan menghubungi Gusti Diah. Tapi saat Devi meminta nomor telepon Gusti Diah, tidak ada yang tahu nomornya. “Enggak ada yang tahu apa enggak dikasih apa bagaimana, semua saya tanya minta nomornya Gusti Diah,” urainya.

Tapi tidak ada satu pun yang memberi nomor Gusti Diah kepada Devi. Setelah menunggu beberapa saat, Devi melihat pagar Sasana Nalendra terbuka karena ada abdi dalem perempuan yang sedang mengeluarkan abdi dalem lain seusai caos dhaharan.

Mengetahui itu Devi mencoba masuk ke Sasana Nalendra. Tapi Devi dihalangi seseorang bernama Anna. “Saya mau masuk dia giniin saya [menutup jalur dengan tangan]. Saya mau masuk diginiin lagi. Saya bilang mau masuk, dijawab enggak bisa,” katanya.

Baca Juga: Putri PB XIII Dihalangi Masuk Keraton Solo, KP Dani: Itu Kehendak Raja

Saat itu Devi mengaku sampai menunggu tiga jam. Tapi upayanya itu tetap tidak membuahkan hasil. “Tiga jam menunggu tidak ada penyelesaian,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya