SOLOPOS.COM - Orang dengan kebutuhan khusus tengah menjalani sosialisasi tentang keselamatan dan etika dalam berkendara. (JIBI/Harian Jogja/Humas UGM)

Harianjogja.com, SLEMAN-Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama dengan Difabel Motorcyclist Community (DMS) Jogja dan United Cerebral Palasy (UCP) Indonesia menggelar serangkaian kegiatan untuk membuka akses para difabel memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM).

Setiap warga masyarakat memiliki hak untuk berkendara, tidak terkecuali difabel. Namun masih banyak orang dengan kebutuhan khusus terutama tuna daksa yang mengalami kebingungan berkendara khususnya menggunakan sepeda motor. Kebanyakan dari mereka kesulitan mengurus SIM khusus untuk difabel. Sebab fasilitas untuk orang dengan kebutuhan khusus belum mendukung. Dari latar belakang tersebut, Pustral UGM bersama DMS Jogja dan UCP Indonesia menggelar serangkaian kegiatan untuk membuka akses para difabel memperoleh SIM. Kegiatan berlangsung di Grha Sabha Pramana UGM pada tanggal 22-23 Agustus 2014.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini merupakan langkah awal untuk membuka akses sebesar-besarnya bagi  saudara-saudara  kita  dengan  kebutuhan  yang beragam untuk memiliki SIM dan modifikasi kendaraan bermotor,”jelas Muadz Rokhani selaku panitia.

Dalam kegiatan itu dilakukan tes kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatan peserta. Menerjunkan lima dokter umum, satu dokter spesialis syaraf, satu dokter spesialis rehabilitasi medik, dan empat perawat. Tes kesehatan diikuti 180 peserta dengan kebutuhan beragam.

Selain pemeriksaan kesehatan, juga dilakukan sosialisasi tentang keselamatan dan etika dalam berkendara.  Tak hanya itu, peserta juga diberikan contoh-contoh soal ujian Sim baik berupa teori maupun praktek.  Sosilaisasi dibantu oleh Ditlantas Polda DIY, Polres Sleman dan Polres Gunung Kidul.

Sementara Ketua DMC Yogyakarta, Waluyo menyebutkan bahwa saat ini di Yogyakarta terdapat sekitar 600 orang  pengendara bermotor berkebutuhan khusus. Namun, sebagian besar tidak tidak memiliki SIM. Padahal dengan kepemilikan SIM mampu meningkatkan kemandirian dalam kehidupan sosial dan mempermudah dalam bekerja.

“Mereka pun dapat bebas bepergian tanpa tergantung angkutan umum yang selama ini belum mampu mengakomodir kebutuhan difabel,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya