SOLOPOS.COM - Suasana pengelolaan sampah pasar yang terpusat di Pasar Giwangan Jogja - Isitmewa

Solopos.com, JOGJA — Pasar tradisional menyumbang sampah 10% atau sekitar 26 ton per hari dari jumlah sampah di Kota Jogja. Untuk mengurangi sampah dari pasar itu, pemkot membuat sentra pengelolaan sampah pasar yang terpusat di Pasar Giwangan.

Sentra pengelolaan sampah pasar di Pasar Giwangan itu baru dimulai Januari 2023. Tercatat dari pengelolaan terpusat tersebut selama dua pekan terakhir dapat mengurangi satu ton sampah per hari. Targetnya, delapan ton sampah pasar per hari dapat dikurangi.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Kepala Dinas Perdagangan Kota Jogja, Ambar Ismuwardani, mengatakan strategi untuk mencapai target tersebut dengan memperlebar area pengelolaan sampah terpusat yang berada di Pasar Giwangan.

“Salah satu evaluasi kami selama dua minggu [pekan] ini dari pengelolaan terpusat tersebut ternyata perlu perluasan ruang dan kebetulan masih memungkinkan. Jadi akan kami luaskan tempatnya,” terang dia, Kamis (19/1/2023).

Ambar menuturkan perluasan tersebut diperlukan untuk pengeringan sampah pasar yang terkumpul di Pasar Giwangan. Pihaknya mengelola 24 pasar. Sebagian sampah yang dihasilkan adalah sampah basah.

“Tonasenya tinggi kalau basah. Makanya perlu pengeringan dulu sebelum dibuang ke TPST Piyungan supaya volumenya menurun,” ujar dia.

Pengeringan sampah yang dilakukan Disdag secara terpusat di Pasar Giwangan menggunakan tiga kompektor. “Selain kompektor juga akan kami jemur dulu satu-dua hari makanya butuh tambahan luas area,” ujarnya.

Ambar menyebut sarana prasarana pengelolaan sampah sudah mencukupi, yakni berupa tiga kompektor, satu damtruk, dan dua kendaraan roda tiga.

“Sosialisasi ke bank sampah di pasar terus kami lakukan, total ada 20 bank sampah di pasar-pasar kami semuanya berjalan lancar,” terangnya.

Edukasi dan langkah motivasi ke pedagang pasar di Jogja, lanjut Ambar, juga terus dilakukan. Pada tahun ini, pihaknya akan membuat lomba antarpasar terkait kebersihan dan penanganan sampah. Hal ini agar paguyuban pasar juga terus termotivasi untuk menurunkan volume sampah dengan pengelolaan yang baik.

“Supaya kalau pedagang pasar ini pulang ke rumahnya juga punya kebiasaan baik mengelola sampah di lingkungan tempat tinggalnya,” ujar dia.

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja Ahmad Haryoko mengapresiasi langkah Disdag tersebut.

“Jelas kami terbantu dengan apa yang dilakukan Disdag, dan tentu mengurangi beban kami,” ucapnya, Kamis siang.

Haryoko menyebut DLH Jogja terus berkoordinasi dengan Disdag terkait pengelolaan sampah pasar ini. “Kami terus koordinasi dan membebaskan setiap OPD untuk berinovasi sesuai kebutuhannya dalam penanganan sampah di sektornya, termasuk Disdag yang membuat pengelolaan sampah terpusat di Giwangan,” ujarnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Pasar di Jogja Tiap Hari Hasilkan 26 Ton Sampah, Begini Strategi Penanganannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya