SOLOPOS.COM - Patung Jenderal Besar Soedirman yang menjadi simbol Kabupaten Purbalingga. (Dok. Bisnis.com)

Solopos.com, PURBALINGGA — Setiap daerah di Indonesia memiliki julukan yang menjadi identitas daerahnya. Tak terkecuali dengan Kabupaten Purbalingga di Jawa Tengah (Jateng) yang memiliki julukan Kota Perwira. Namun, sejak kapan Purbalingga mendapat julukan sebagai Kota Perwira. Berikut sejarah atau asal mula Purbalingga mendapat julukan sebagai Kota Perwira.

Purbalingga merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jateng. Kabupaten Purbalingga berbatasan dengan Pemalang di utara, Banjarnegara di timur dan selatan, serta Banyumas di bagian barat dan selatan.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Diolah dari berbagai sumber, Purbalingga sebenarnya memiliki berbagai julukan dan kerap berganti. Pada masa Orde Baru (Orba), Purbalingga pernah memiliki julukan atau slogan Tiban, yang merupakan kepanjangan dari Tertib, Indah, Bersih dan Nyaman.

Baca juga: Perjalanan Karier Indro Warkop, Komedian Ngapak Asli Purbalingga

Namun julukan atau slogan ini berubah lagi pada masa kepemimpinan Bupati Soelarno, yang memimpin Purbalingga selama dua periode mulai tahun 1989-1999. Bupati Soelarno awalnya menggagas slogan Purbalingga Tiban Abadi, yang merupakan kepanjangan dari Tertib, Indah, Bersih, Aman, Nyaman, dan Asli Budaya Sendiri.

Namun, slogan atau julukan itu kembali berubah dan diganti pada tahun 1991. Saat itu, Bupati Soelarno mengganti slogan atau julukan Purbalingga dengan Perwira, yang merupakan akronim dari Pengabdian, Ramah, Wibawa, Iman, Rapi, dan Aman.

Jenderal Soedirman

Julukan Purbalingga Perwira ini pun disambut antusias warga Purbalingga. Selain terkesan gagah, Purbalingga juga merupakan tempat kelahiran sejumlah pahlawan nasional. Salah satu pahlwan nasional yang lahir dari Purbalingga adalah Jenderal Besar Soedirman.

Soedirman atau yang dikenal dengan nama Pak Dirman lahir di Purbalingga pada 24 Januari 1916. Kendati dimakamkan di Taman Pahlawan Semaki, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pak Dirman menjadi sosok putra daerah kebanggaan masyarakat Purbalingga. Bahkan patung Soedirman, yang merupakan Panglima Besar TNI pertama di Indonesia itu dibangun tepat di tengah kota Purbalingga dan menjadi simbol bagi Kabupaten Purbalingga.

Baca juga: Misteri Wong Alas Purbalingga: Sakti & Bisa Menghilang

Selain Soedirman, putra asli Purbalingga yang diangkat sebagai Pahlawan Nasional adalah Usman Jannatin. Usman merupakan seorang marinir berpangkat sersan dua yang ditangkap Pemerintah Singapura saat terjadinya konfrontasi Indonesia dengan Malaysia pada tahun 1965 silam.

Usman meninggal dunia setelah diekskusi dengan cara digantung oleh Pemerintah Singapura pada Oktober 1968 atas tuduhan melakukan pengeboman di MacDonald House, Singapura, pada 10 Maret 1965.

Sementara itu, julukan atau slogan Purbalingga Perwira sebenarnya sempat diusulkan diubah. Wacana itu bergulir saat Purbalingga dipimpin Bupati Tasdi pada 2016 silam. Kala itu, Tasdi berencana mengganti julukan Purbalingga Perwira menjadi Purbalingga Sehati, yang merupakan akronim Sejahtera, Harmonis, Aman, Tertib, dan Indah.

Bahkan, Tasdi sempat mengukuhkan slogan Purbalingga Sehati itu dalam peraturan bupati. Namun, usulan Purbalingga Sehati itu mendapat penolakan dari masyarakat Purbalingga. Alhasil, Tasdi pun memberlakukan slogan Purbalingga Sehati hanya bagi kalangan aparatur sipil negara (ASN). Sementara, julukan Purbalingga Perwira masih digunakan masyarakat luas hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya