SOLOPOS.COM - Gerbang depan Pura Puncak Jagad Spiritual, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Kamis (3/3/2022). (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI – Pura sebagai tempat ibadah umat beragama Hindu telah lama berdiri di perbukitan kawasan Geopark Gunung Sewu, tepatnya di Dusun Mudal, Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri. Tempat itu bernama Pura Puncak Jagad Spiritual.

Meski begitu, selain menjadi tempat ibadah umat Hindu, Pura Puncak Jagad Spiritual juga seringkali menjadi tempat wisata. Letaknya yang berada di atas bukit dan terbuka memungkinkan para pengunjung menikmati pemandangan matahari terbit maupun tenggelam.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Baca Juga: Kisah Bok Ronggo, Korban Tembakan Meriam Militer Belanda di Wonogiri

Diketahui dari penduduk setempat, Pura Puncak Jagad Spiritual seringkali didatangi umat Hindu dari Bali. Kali terakhir, kegiatan di pura tersebut diadakan pada 2019 dan semenjak terjadi pandemi Covid-19 hingga dua tahun berlalu, tempat itu tak memiliki aktivitas sama sekali.

Pantauan Solopos.com, Kamis (3/3/2022), di depan Pura Puncak Jagad Spiritual tumbuh tumbuhan berdiri cukup tinggi, hingga hampir menutupi papan tulisan. Sementara keadaan di sekitar pura sunyi, tak ada aktivitas apapun.

Selain karena berada di kompleks Museum Kars Indonesia, letaknya pura di puncak bukit yang membuatnya jarang terjamah publik menjadi faktor kondisi Pura Puncak Jagad Spiritual tak sering ada kegiatan.

Baca Juga: Tempat Kumpul Warga di Wonogiri Ini Ternyata Dulunya Tempat Jagal

Pada awal pembuatannya, seperti pernah diberitakan Solopos.com (20/7/2009), model Pura Puncak Jagad Spiritual sengaja dibangun dengan nuansa seperti pura di Bali. Keberadaan pura yang didirikan di sebelah barat bangunan induk Museum Kars Indonesia dan berada di puncak bukit/ gunung, dipercaya sebagai tempat adanya jagad spiritual.

Sementara pada bagian dalam pura, bangunan yang didirikan antara lain berupa patmasana atau bangunan utama, gedong atau persemayaman arca, dugul atau pengawal, piyasan (penyucian), kori agung (pintu gerbang utama) balae gong, balae kulkul atau tempat menaruh kentongan, dan candi bentar (pintu gerbang depan).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya