SOLOPOS.COM - Kepala Desa Kadipiro, Sambirejo, Sragen, Ibnu Indratmoko, melihat air terjun di bawah Jembatan Kedung Klaras, Kadipiro, Sambirejo, Sragen, belum lama ini. (Solopos.com - Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Desa (Pemdes) Kadipiro, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), bertekad menggali potensi sejarah desa untuk mengembangkan desa wisata sejarah dengan berbasis keindahan alam. Sejumlah peninggalan sejarah di desa itu sudah diinventarisasi, salah satu situs yang ada diduga berkaitan dengan peninggalan zaman Kerajaan Majapahit.

Kepala Desa Kadipiro, Sambirejo, Sragen, Ibnu Indratmoko, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (25/2/2022), mengungkapkan Pemdes Kadipiro akan terus menggali sejarah dari sejumlah narasumber dan fakta peninggalan sejarah yang ada di lapangan. Ibnu berharap sejumlah peninggalangan sejarah yang sudah terinventarisasi itu bisa terungkap satu per satu dan bisa mendorong pengembangan desa wisata sejarah berbasis alam dan kearifan lokal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Keyakinan saya itu seperti pesannya Ir. Soekarno bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa mengenal sejarahnya. Atas dasar itulah Pemdes Kadipiro bertekad untuk terus menggali sejarah yang ada di wilayah Kadipiro menuju Desa Kadipiro yang ayem, tenterem, gemah ripah loh jinawi,” ujarnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Misteri Sosok Jayengrana di Situs Plosorejo Sragen

Tekad Ibnu tersebut sudah disampaikan langsung kepada Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Ibnu menginformasikan bila di Kadipiro ada sejumlah peninggalan sejarah yang berpotensi dikembangkan jadi objek wisata.

Dia menyampaikan informasi itu langsung dikoordinasikan dengan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Sragen untuk ditindaklanjuti. Dalam rencana pengembangan itu, Ibnu juga didukung Camat Sambirejo Didik Purwanto.

“Beberapa peninggalan sejarah yang teridentifikasi di antaranya adanya patung orang yang ditemukan di lokasi Makam Sedayu. Selain itu juga ada situs cambah mote dan tumpukan batu bata yang diduga berupa struktur bangunan,” ujarnya.

Baca juga: BOB Sebut Wisata Sragen Bisa Dijual ke Luar Negeri, Ini Alasannya

Seorang juru kunci Situs Cambah Mote Kadipiro, Wiro Wiyono, menerangkan situs tersebut merupakan tempat untuk mencari wahyu derajat dan pangkat. Dia menerangkan banyak orang yang ingin menjadi kepala desa (kades) atau jabatan lainnya datang ke situs itu untuk sesirih atau laku prihatin menepis hawa nafsu dan bermunajat kepada Tuhan.

“Ada empat gundukan di tempat itu, di antaranya bernama Cambah Mote, Sabuk Lesung, Sabuk Sinerung, dan Sabuk kawak. Dulu di tempat itu juga ditemukan keris dengan dapur naga sasra,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya