SOLOPOS.COM - Parno, 60, warga Dusun Semaran, Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, menunjukkan sapi miliknya yang dipekirakan berbobot 1,2 ton di sekitar rumahnya, Jumat (3/7/2020). (Solopos/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, BOYOLALI -- Seorang warga Dusun Semaran, Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Parno, 60, memiliki sapi dengan bobotnya diperkirakan 1,2 ton.

Menjelang Hari Raya Iduladha ini, sapi jenis metal ini ia jual senilai Rp80 juta. Parno mengatakan sapi jantan itu dalam kondisi sehat dan siap dijadikan hewan kurban.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sapi itu ia beli sekitar tiga tahun lalu seharga Rp27 juta dari seorang peternak. Saat itu, sapi berwarna dominan cokelat tersebut bobotnya masih sekitar 600 kilogram (kg) atau 6 kuintal.

Pengurus PDIP Solo Beralih Dukung Gibran Makin Banyak, Kali Ini Dari Ranting Pajang

Ekspedisi Mudik 2024

Parno pun mulai merawat/menggemukkan sapi itu di kandang belakang rumahnya di Mojosongo, Boyolali. Setiap hari ia memberi pakan rumput yang memang melimpah di daerahnya.

Meski biaya pemeliharaan sapi itu mahal, Parno mengaku puas dengan hasilnya dan tahun ini sudah berniat menjual sapi itu. “Tahun lalu sudah ada yang mau beli, tetapi saya masih ingin sapi ini lebih besar lagi. Sekarang sudah cukup besar sehingga mau saya jual,” imbuh petani tersebut.

Selain memberikan pakan berkualitas, satu hal lagi yang Parno lakukan agar sapinya tidak hanya gemuk, tetapi juga sehat. Setiap hari ia selalu memindahkan sapinya ke rumah saudaranya yang berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya. “Sapinya saya ajak jalan-jalan setiap hari biar sehat. Di sana dijemur. Sore dibawa pulang lagi,” ujanya.

Update Kasus Covid-19 Indonesia: Pasien Positif Tembus 60.695, Sembuh 27.568, Meninggal 3.036

Warga Mojosongo, Boyolali, itu berharap sapi yang hendak dijualnya itu bisa menarik perhatian Presiden Joko Widodo atau Jokowi, menteri, atau pejabat lain untuk membelinya.

Namun harapan itu bukan harga mati. Baginya, kalau ada calon pembeli lain yang cocok dengan harga yang ia tawarkan, ia pun tidak segan-segan melepasnya.

Peminat Dari Bogor

“Sampai sekarang sudah ada empat atau lima orang yang datang ke sini. Tapi mereka hanya memotret, belum menawar,” imbuhnya sambil membersihkan tangan seusai memberi pakan.

14 Tempat Ibadah di Solo Siap Sambut New Normal, Mana Saja?

Jumat itu Parno kedatangan satu lagi peminat asal Bogor, Jawa Barat, bernama Topan Mai Disyam. Topan mengaku sengaja datang jauh-jauh dari Bogor ke Mojosongo, Boyolali, untuk mencari sapi kurban yang bobotnya berat.

“Saya dapat info katanya ada sapi yang beratnya di atas 1 ton, makanya saya lihat ke sini,” ujar Topan yang datang bersama tiga orang rekannya.

Menurutnya, secara fisik sapi ini sesuai kriteria yang ia cari. Namun dia harus memastikan bobot sapi itu. “Setelah saya ukur dengan rumus, sapi ini mungkin bobotnya kurang dari 1,2 ton. Sekitar 1,1 ton. Ini masih berembuk dengan teman-teman.”

Demo Tolak RUU HIP, Massa di Sukoharjo Bakar Keranda Bertuliskan PKI Dan Komunis

Topan mengatakan ia dan temannya mewakili lembaga amil zakat di Jawa Barat. Jika sapi itu jadi ia beli, sapi itu untuk kurban dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat di daerahnya yang benar-benar membutuhkan.

“Semoga berjodoh. Kami memang tidak ingin membeli sapi dari pedagang tetapi dari peternak agar manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh peternak itu,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya