SOLOPOS.COM - Ilustrasi punya rekan kerja toxic. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Punya rekan kerja yang toxic memang menjengkelkan banget, ya? Ini bisa membuat mood berantakan hingga menurunkan produktivitas kerja.

Perlakuan toxic dari rekan kerja bisa berupa ucapan atau perbuatan, misalnya meremehkan, menghakimi, tidak menghargai, provokator, menyuruh-nyuruh, bullying, pelecehan, memanfaatkan, dan manipulatif. Selain itu, membuat drama dan gosip juga termasuk ke dalam ciri rekan kerja yang beracun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bekerja dengan rekan kerja yang toxic dapat menyebabkan burnout yang bisa membuat hilangnya semangat bekerja, sulit berkonsentrasi, performa kerja menurun, hingga akhirnya membenci pekerjaan yang sedang digeluti.  Jika tidak ditangani dengan baik, hal ini bisa merusak kesehatan tubuh dan kesehatan mental. Lalu bagaimana cara mengatasinya? Simak di tips karier kali ini.

Baca Juga: Orang Terinfeksi Varian Omicron Cenderung Tunjukkan Gejala Ringan

Nah, agar kamu terhindar dari dampak buruk akibat memiliki rekan kerja yang toxic, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapinya seperti dikutip dari alodokter.com pada Selasa (7/12/2021) :

1. Tetapkan batasan

Langkah pertama untuk mengatasi rekan kerja toxic adalah tetapkan batasan. Memang agak sulit ya untuk membuat batasan dengan orang di lingkungan yang sama. Tetapi, ini penting dilakukan supaya kamu tidak terlalu dekat dengannya dan terhindar dari perlakukan toxic-nya.

Sebisa mungkin tidak melibatkan diri terlalu dalam di pertemanan mereka. Urusanmu dengannya cukup terkait pekerjaan saja, ya.

2. Kontrol reaksimu

Apa yang dibicarakan atau dilakukan orang yang toxic bisa membuatmu merasa tidak nyaman bahkan kesal. Tetapi, tahan dulu, ya. Jika kamu terbawa emosi, itu hanya akan membuat situasi menjadi sulit bagi dirimu sendiri.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Indonesia Ini Cocok untuk Bulan Madu

Menghadapi rekan kerja yang toxic tidak melulu harus dengan emosi, kok. Ucapan dan tindakan mereka memang tidak bisa dikontrol, tapi kamu masih bisa mengontrol emosimu. Kamu juga bisa menyiapkan beberapa argumen yang bisa membuat mereka “sekakmat” jika sewaktu-waktu kamu “diserang”.

3. Katakan jika merasa keberatan

Terkadang, seseorang tidak sadar kalau ucapan atau tindakannya sudah menyakiti dan cenderung toxic. Nah, jika kamu menjadi korbannya, tunjukkan bahwa kamu merasa keberatan dengan mengatakannya secara tenang dan sopan namun tegas. Ini dilakukan agar mereka tahu kalau perlakuannya sudah melebihi batas.

4. Libatkan pihak ketiga

Jika perlakuan orang-orang toxic ini sudah merugikan dan menggangu kinerjamu, sebaiknya laporkan pada atasan kerja atau pihak yang berwenang dalam menangani keluhan karyawan. Dengan begitu, mereka akan ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Baca Juga: Novel dan Film 5 Cm Lukiskan Keindahan Gunung Semeru, Begini Kisahnya

5. Fokus pada diri sendiri

Cobalah untuk tidak terlalu ambil pusing pada apa yang mereka lakukan. Lebih baik, alihkan pikiranmu untuk fokus pada dirimu saja, ya. Selesaikan apa yang menjadi tanggung jawabmu sebelum kamu terlibat urusan dengan orang lain.

Kamu juga bisa mencoba teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga, untuk mencegah stres kerja serta menumbuhkan rasa ketenangan dan kedamaian diri. Jika kamu memiliki rekan kerja yang toxic, jangan merasa rendah diri atau bahkan langsung resign, ya. Di mana pun kamu bekerja, kemungkinan mendapatkan rekan kerja yang toxic itu pasti ada. Yang paling penting adalah kamu bisa menghadapinya dengan baik supaya terhindar dari stres kerja dan dampak buruk lainnya.

Akan tetapi, jika segala upaya telah kamu lakukan namun tidak membuahkan hasil dan justru membuatmu menjadi stres berat, mungkin resign adalah solusi terbaik. Bagaimanapun kamu harus berada di tempat yang bisa menghargai dan menyayangimu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya