SOLOPOS.COM - Ilustrasi gapura Boyolali.(Istimewa/Perpusda.boyolali.go.id).

Solopos.com, BOYOLALI – Kabupaten Boyolali terdiri atas 22 kecamatan yang dibagi lagi atas 261 desa dan enam kelurahan.

Dilansir dari situs resmi boyolali.go.id, Kabupaten Boyolali atau dikenal dengan Boyolali Tersenyum menyebutkan asal mula nama Boyolali berdasarkan serat Babad Penggung Serat Mataram.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut legenda, nama Boyolali berhubungan dengan cerita Ki Ageng Pandan Arang yang merupakan Bupati Semarang pada abad XVI.

Ki Ageng Pandan Arang  lebih dikenal dengan Tumenggung Notoprojo yang diramalkan oleh Sunan Kalijaga sebagai wali penutup menggantikan Syeh Siti Jenar.

Sunan Kalijaga mengutus Ki Ageng Pandan Arang untuk pergi menuju Gunung Jabalakat di Tembayat (Klaten) untuk syiar Agama Islam. Dalam perjalanannya dari Semarang ke Tembayat, Ki Ageng banyak menemui rintangan dan batu sandungan sebagai ujian.

Baca juga: Semangat Griesan, Anak Semarang Jual Koran di Terminal Lama Boyolali

Ki Ageng berjalan cukup jauh meninggalkan anak dan istri ketika berada di sebuah hutan belantara, beliau dirampok oleh tiga orang yang mengira beliau membawa harta benda.

Ternyata dugaan itu keliru, maka tempat itu dikenal dengan nama Salatiga. Perjalanan diteruskan hingga sampai di suatu tempat yang banyak pohon bambu kuning atau bambu Ampel.

Tempat ini sekarang dikenal dengan nama Ampel yang merupakan salah satu kecamatan di Boyolali Tersenyum.

Ki Ageng beristirahat di sebuah batu besar yang berada di tengah sungai. Dalam istirahatnya, Ki Ageng berucap, bayawis lali wong iki yang dalam Bahasa Indonesia memiliki arti sudah lupakah orang ini.

Sementara, berdasarkan informasi dari perpusda.boyolali.go.id, program Boyolali Tersenyum dicanangkan oleh Moh. Hasbi, Bupati Kepala Daerah Tingkat II Boyolali dalam tahun Pelita IV tahun ke 4.

Baca juga: Pemkab akan Evaluasi CFD Boyolali, Ini Poin-Poinnya

Saat itu bertepatan dengan menjelang Hari Jadi Ke -140 Kabupaten Boyolali.

Tujuan dari program Boyolali Tersenyum adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan menggairahkan masyarakat untuk meningkatkan pembangunan sehingga dicapai hari esok yang lebih baik dari pada hari ini.

Tersenyum memiliki kepanjangan dari tertib, elok, rapi, sehat, dan nyaman untuk masyarakat.

Tersenyum mengandung dua dimensi, baik fisik maupun sikap mental. Adapun secara fisik berarti segala sesuatu yang berwujud dalam arti dapat dilihat, diraba dan dirasakan oleh indera.

Sedangkan sebagai sikap mental, diharapkan masyarakat Boyolali walaupun beratnya kondisi yang dihadapi, harus tetap tabah dan berusaha untuk dapat mengatasi segala rintangan yang dihadapi.

Baca juga: CFD Boyolali Bikin Pelaku UMKM Tersenyum

Tertib berarti tertib dalam hukum, bermasyarakat, dan lingkungan perlu tercipta suatu kondisi masyarakat. Elok merupakan sesuatu yang berwujud baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, dapat dibanggakan, dan dapat menunjukkan prestasi.

Rapi mengandung unsur teratur, enak dipandang, enak dirasakan, dan telah pada tempatnya. Sehat yang artinya sehat jasmani, rohani, dan keluarga merupakan keinginan setiap orang karena sehat adalah pangkal untuk menggapai cita-cita.

Akronim Boyolali Tersenyum yang terakhir yakni kata Nyaman.  Nyaman berarti kenyamanan masyarakat agar masyarakat merasa akrab. Kemudian hubungan antar sesama anggota terjalin dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya