Puncak Volume Kendaraan di Kota Solo Terjadi 24 Desember

Solopos.com, SOLO—Puncak volume kendaraan di Kota Solo terjadi satu hari menjelang Natal 2021 atau Jumat (24/12/2021). Petugas Dinas Perhubungan Kota Solo melakukan intervensi kepadatan lalu lintas sampai ke lapangan.

Dishub mencatat jumlah volume kendaraan atau kendaraan yang masuk dan keluar di Kota Solo turun naik dari data 2019, 2020, dan 2021. Puncak volume kendaraan periode 21-26 Desember 2019 pada 23 Desember 2019 dengan jumlah 419.358 kendaraan.Sedangkan pada periode yang sama tahun ini pada 24 Desember yakni 4.78.325 kendaraan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Solo, Ari Wibowo, menjelaskan membandingkan data traffic counting (TC) tahun ini dengan 2020 rendah pada tahun lalu akibat pembatasan sosial sehingga sulit menjadi patokan. Sedangkan data tahun ini meningkat dibandingkan data pada 2019.

Baca Juga: Ulang Tahun Ketiga, Sedulur Kompak Boyolali Luncurkan Ambulans Baru

“Ada kenaikan  dengan dua indikator, yakni lalu lintas sudah normal dan jumlah lokasi penghitungan arus lalu lintas batas kota sebelumnya lima lokasi [Jurug, Dawung, Klodran, Kleco, dan Jl. Ringroad]. Sementara 2021 ditambah dua lokasi [tugu mahkota dan Jongke] jadi total ada tujuh lokasi TC batas kota,” kata dia kepada Solopos.com, Minggu (26/12/2021).

Dia mengatakan puncak volume kendaraan terjadi pada 24 Desember 2021 karena tidak ada libur cuti bersama sehingga masyarakat melakukan perjalanan selesai kerja atau Jumat siang dan sore. Faktor lain berupa aktivitas ibadah gereja mulai Jumat sore dan kondisi rumah makan dan pusat perbelanjaan ramai terjadi mulai Jumat petang.

Menurut dia, kondisi lalu lintas di Kota Solo tergolong lancar 26 Desember 2021 namun ada sejumlah kawasan yang pernah terjadi kepadatan lalu lintas, antara lain kawasan Joglo akibat kereta yang melintas, Kerten, Purwosari, dan Panggung. Petugas sempat mengintervensi supaya kepadatan lalu lintas lancar.

Baca Juga: Jaga Keseimbangan Alam, Warga Sekaran Delanggu Lepasliarkan Burung Lagi

“Langkah intervensi kami melalui traffic light yang dipantau melalui Central Control Room. mereka otimalkan kami hiajukan perlama atau diperlambat. Ada beban banyak misalkan Gendengan utara dan selatan antrean banyak dan Purwosari juga petugas lapangan kami terjun ke lapangan,” jelasnya.

Ari mengatakan para petugas Dishub Kota Solo turun ke lapangan mengantisipasi keluhan pengguna jalan yang menganggap lampu merah lebih lama dari biasanya. Padahal, hal itu merupakan upaya Dishub untuk mengantisipasi kemacetan dari arah lain.

“Kalau besok aktivitas kerja normal namun ada yang tidak bisa diprediksi terkait imbauan tidak mudik dan larangan cuti hanya berlaku kepada aparatur sipil negara. Pekerja swasta tidak ada larangan namun imbauan yang bisa pulang ke Solo maupun berwisata,” paparnya.

Baca Juga: Wisata Air Klaten Favorit saat Libur Nataru

Lancar

Berdasarkan pantauan Solopos.com di Jl. DR. Radjiman, Solo, Minggu siang, kondisi lalu lintas tergolong lancar. Kepadatan terjadi dari arah timur atau Pasar Klewer sampai Pasar Singosaren karena ada kantong parkir di sepanjang jalan dan kendaraan turun-menaikkan penumpang.

Salah satu pedagang minuman di Jl. DR. Radjiman, Ayuk, 25, menjelaskan kondisi lalu lintas lebih padat Sabtu atau Natal dibandingkan Minggu. Para pedagang kaki lima (PKL) lebih banyak yang berjualan pada Sabtu dibandingkan Minggu. Padahal dari sembilan PKL hanya satu orang yang nasrani.

“Kemarin lebih ramai, saya sampai ambil stok karena kehabisan kemarin. Kemarin masih ramai sampai sore walaupun sempat hujan 30 menit,” jelasnya.