SOLOPOS.COM - Lampion di Jl. Jensud Solo rusak diterjang hujan badai, Rabu (25/12/2019. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Musim hujan di sebagian wilayah Indonesia 2020 baru akan mencapai puncak pada Februari dan Maret. Namun pada saat yang bersamaan, sebagian wilayah lain justru berpotensi mengalami kekeringan dan kebakaran hutan atau lahan.

Dalam prakiraan yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), 99% wilayah Zona Musim di Indonesia telah memasuki musim hujan. Hal itu berdasarkan analisis spasial distribusi curah hujan dan perkembangan musim hujan hingga pertengahan Januari 2020. Wilayah yang belum memasuki musim hujan terdapat di sebagian kecil Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan prakiraan hujan dasarian BMKG, terdapat indikasi munculnya penguatan curah hujan tinggi di sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua pada awal Februari.

Takut Tertular Virus Corona, Warga Natuna Tolak Kedatangan WNI dari Wuhan China

"Berdasarkan prakiraan curah hujan harian BMKG, hujan dengan intensitas tinggi pada periode 31 Januari - 5 Februari berpotensi terjadi di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis, Kamis (30/1/2020).

Dwikorita memperingatkan masyarakat perlu mewaspadai potensi banjir pada periode hujan tinggi selama Februari - Maret 2020. Daerah yang diminta waspada banjir adalah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Papua.

Sedangkan wilayah yang berpotensi cukup tinggi mengalami banjir antara lain:

Tak Punya Pendeteksi Khusus, Virus Corona Sudah Masuk Indonesia Tanpa Diketahui?

  • Provinsi Banten (Pandeglang, Serang, Tangerang, Tangerang Selatan, Lebak)
  • Provinsi DKI Jakarta
  • Provinsi Jawa Barat (Bandung, Bandung Barat, Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Indramayu, Karawang, Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Cirebon, Depok, Sukabumi, Tasikmalaya, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, Subang, Sumedang)
  • Provinsi Jawa Tengah (Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Pekalongan, Semarang, Surakarta, Tegal, Kudus, Magelang, Pati, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Sukoharjo, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo)
  • Provinsi DI Yogyakarta (Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta, Kulonprogo, Sleman)
  • Provinsi Jawa Timur (Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Batu, Kediri, Madiun, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Surabaya, Lamongan, Lumajang, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung)
  • Provinsi Sulawesi Selatan (Barru, Bone, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Makassar, Palopo, Pare pare, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkajenen Kepulauan, Pinrang, Sidenrang Rappang, Takalar, Toraja Utara, Wajo)
  • Provinsi Sulawesi Tengah (Sigi), Provinsi Sulawesi Tenggara (Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara)
  • Provinsi Papua (Deiyai, Mamberamo Raya, Nabire, Dogiyai, Mimika, Mamberamo Tengah, Keerom, Paniai)

Sambal Tabur dari Colomadu Karanganyar, Solusi Saat Cabai Mahal!

Selain itu, gelombang setinggi 2.5 - 4.0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, Samudra Hindia selatan Jawa, perairan Kepulauan Sangihe - Talaud, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera.

Pada saat bersamaan pada Februari, beberapa wilayah justru diprakirakan mengalami curah hujan rendah seperti di Aceh Timur, Sumatra Utara bagian Timur, dan Riau. Wilayah-wilayah tersebut perlu mewaspadai potensi kekeringan dan kebakaran hutan/lahan (karhutla).

"Hingga 30 Januari 2020, hotspot terbanyak terpantau di wilayah Riau dengan jumlah 117 titik. Potensi karhutla di wilayah Pesisir Timur Sumatera tersebut tidak terkait dan tidak terpengaruh oleh kebakaran hutan di Australi," terang Dwikorita.

Meskipun kondisi iklim tahun 2020 diprakirakan mendekati pola normalnya, BMKG tetap mengharapkan kementerian/lembaga terkait dan masyarakat luas tetap waspada terhadap potensi dan risiko bencana terkait iklim dan cuaca (hidrometeorologi) di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya