SOLOPOS.COM - Ilustrasi Tol Solo-Kertosono. (Solopos-dok)

Solopos.com, BOYOLALI – Puncak kepadatan arus lalu-lintas di Tol Solo-Kertosono (Soker) pada libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) diprediksi bakal terjadi pada 25 dan 29 Desember 2019. Pada dua hari itu diprediksi ada sekitar 51.400 kendaraan masuk dan 44.579 kendaraan keluar di sepanjang ruas Tol Solo-Ngawi.

Direktur Keuangan PT Jasamarga Solo-Ngawi (JSN) Yudhi Mahyudin mewakili Direktur Utama PT JSN, Ari Wibowo, menjelaskan tren kenaikan volume kendaraan sudah diprediksi berlangsung mulai Senin (23/12/2019) dengan sedikitnya 32.000 kendaraan masuk melintasi ruas Tol Soker. Langkah antisipasi dilakukan dengan menambah gardu transaksi dan jumlah petugas di seluruh pintu tol.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Di gerbang Tol Ngemplak misalnya, gardu exit yang semula hanya berjumlah tiga unit ditambah menjadi empat unit.

“Selain itu kami juga menambah jumlah petugas sebanyak 20% dari total di hari-hari biasa,” ujar Yudhi ketika ditemui Solopos.com di Kantor JSN di kawasan gerbang Tol Ngemplak, Boyolali.

Hasil evaluasi pada Sabtu (21/12/2019) lalu ada sekitar 33.772 kendaraan masuk ruas Tol Solo-Ngawi dan 41.934 kendaraan keluar di ruas tol yang sama. Kendaraan didominasi mobil pribadi dengan pelat nomor Jakarta dan Surabaya. Tren ini naik 88% dari rata-rata di hari biasa dan naik 18% dari momen yang sama di tahun sebelumnya.

Yudhi menambahkan kepadatan kendaraan diprediksi akan terjadi di gerbang Tol Colomadu dan kawasan Ngasem yang menjadi titik keluar kendaraan menuju Solo dan Jogja. Sementara meski arus lalu-lintas lancar, penumpukan kendaraan diprediksi akan terlihat di tiga rest area yakni km 519 Masaran, Kabupaten Sragen; km 538 Ngrampal, Kabupaten Sragen; dan km 575 Mantingan; Kabupaten Ngawi.

Sementara itu, antisipasi kepadatan pemudik dilakukan dengan menyiagakan pasukan kepolisian dan petugas kesehatan di masing-masing rest area. Selain itu, pengelola tol juga mengimbau setiap pengendara mengisi saldo kartu e-tol untuk menghindari penumpukan kendaraan saat melakukan transaksi di gardu.

Selain itu, jika mesin pengisi berada terpisah dari gardu dengan jarak yang cukup jauh akan membahayakan pengendara karena harus turun dari kendaraan untuk melakukan pengisian saldo e-tol. Pengisian saldo ini dilakukan minimal sesuai tarif jarak terjauh yang akan ditempuh.

“Misal jarak terjauh Rp300.000 seharusnya diisi Rp350.000, pengisian bisa dilakukan di rest area atau mini market,” imbuhnya.

Terpisah, Kapolres Boyolali AKBP Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan ruas tol menjadi salah satu fokus dalam pengamanan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Ruas jalan bebas hambatan menjadi titik rawan terjadi kecelakaan tunggal.

“Kecelakaan biasanya terjadi karena pengendara yang kelelahan namun tetap memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi,” ujar Kapolres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya