SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

Solopos.com, JOMBANG — Peristiwa keracunan massal menimpa warga Dusun Garu, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim). Puluhan warga desa tersebut mengalami keracunan dengan gejala mual dan muntah seusai menyantap makanan dari nasi kotak yang dihidangkan dalam sebuah pengajian.

Kepala Dusun Garu, Kabupaten Jombang, Ahmad Mustain, mengatakan dirinya awalnya mendapat laporan adanya warga yang mengalami sakit dengan gejala yang sama, yakni mual dan muntah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Warga mengalami mual dan muntah. Dari laporan yang saya terima, mereka makan nasi kotak yang dibawa pulang setelah kegiatan rutin,” ujar Mustain, Sabtu (14/5/2022).

Kegiatan rutinan itu digelar pada Rabu (11/5/2022). Meski demikian, warga mengalami sakit seperti keracunan pada Kamis (12/5/2022). Awalnya hanya beberap aorang saja, namun semakin lama banyak warga yang sakit dengan gejala yang sama, yakni mengalami mual dan diare.

Ekspedisi Mudik 2024

Ahmad mengatakan warga menyantap dari makanan yang disajikan pemilik rumah, yakni nasi dengan lauk tahu dan telur balado serta mi. Makanan itu ditaruh di kotak dan dibawa pulang setelah kegiatan rutinan pengajian tersebut.

Baca juga: Keracunan Massal di Pucangsawit Solo, Sampel Sambal Diuji Laboratorium

Ada sekitar 50 orang warganya yang mengalami sakit dengan gejala yang sama. Beberapa di antaranya ada yang masih anak kecil.

Warga ada yang dirawat di puskesmas, karena kondisi kesehatannya yang turun. Mereka mendapatkan perawatan medis, untuk proses pemulihan dari sakitnya.

Ia pun mengatakan, petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang juga sudah melakukan survei terkait dengan laporan dugaan keracunan itu. Petugas juga berdialog dengan pemilik rumah yang ditempati sebagai lokasi pengajian itu.

Baca juga: Pecinta Kopi, Sudah Coba Kopi Excelsa Wonosalam Jombang? Rasanya Unik!

Hasilnya, pemilik rumah mengatakan dalam proses masak seperti memasak biasanya, pada Rabu siang dan selesai sore. Kemudian, makanan ditaruh di kotak styrofoam, berisi nasi, dengan lauk tersebut. Seluruh makanan itu dimasukkan ke dalam kotak agar bisa dibawa tamu yang hadir.

“Rata-rata sampai habis makannya. Lauknya tahu, telur, mi, dimasak bumbu bali. Pemilik rumah katanya juga makan, tapi tidak sakit,” kata dia.

Ia saat ini konsentrasi mengurusi warganya yang masih sakit tersebut. Saat ini, dari puluhan orang, masih ada beberapa yang dirawat di puskesmas. Untuk barang bukti, Ahmad mengatakan petugas juga kesulitan, karena kejadiannya sudah beberapa hari lalu. Saat ini, petugas masih mengumpulkan sampel-sampel serta meminta keterangan sejumlah korban.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya