SOLOPOS.COM - Siswi SMPN 3 Sragen mengalami kesurupan, Kamis (20/9/2012). (Sri Sumi Handayani/JIBI/SOLOPOS)

Siswi SMPN 3 Sragen mengalami kesurupan, Kamis (20/9/2012). (Sri Sumi Handayani/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN--Ratusan siswa dan guru SMPN 3 Sragen di Jl Gatot Subroto, Sragen Tengah berhamburan keluar dari sekolah, Kamis (20/9/2012), sekitar pukul 10.00 WIB. Padahal saat itu masih ada kegiatan belajar mengajar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak lama, beberapa siswa lelaki maupun perempuan dibantu warga setempat mengangkat satu demi satu siswa perempuan keluar dari kelas. Puluhan siswa mayoritas perempuan itu diangkat karena kondisi mereka lemah dan raut muka pucat. Hampir seluruh siswa yang diangkat berteriak histeris sembari menangis meraung-raung.

Namun kedua mata mereka terpejam. Seolah-olah takut akan sesuatu. Ada pula beberapa siswa yang dipapah. Namun dia meronta-ronta hendak melepaskan diri. Semua siswa tadi dibawa ke salah satu rumah di dekat sekolah.
Sampai di dalam rumah, mereka ditidurkan di lantai beralas tikar. Salah satu siswa yang mengenakan kerudung, terdengar mengikik saat dibimbing salah seorang temannya mengucap istigfar. Tak lama dia meronta sembari berteriak-teriak karena salah seorang warga membacakan surat pendek di dekat telinga. “Panas! Panas! Panas! Tidak mau! Jangan! Panas! Panas!”

Ekspedisi Mudik 2024

Ada pula siswa perempuan yang meneriakkan nama salah satu siswa disela-sela tangisnya. Menurut dia, siswa itulah yang bertanggung jawab atas semua kejadian yang terjadi sejak Senin-Kamis (17-20/9/2012).

“Dia yang bertanggung jawab. Dia menganggu saya. Dia yang salah. Dia harus minta maaf,” teriak siswa yang lain.

Beberapa menit kemudian, satu demi satu siswa yang tadinya berteriak histeris, menangis meraung-raung maupun meronta berangsur-angsur tenang. Mereka dijemput orang tua masing-masing untuk dibawa pulang.

Salah seorang siswa kelas IX, Vivi Sulistyarini, 14, menuturkan beberapa teman maupun adik kelasnya sudah mengalami kondisi itu sejak Senin (17/9/2012). Menurut Vivi, jumlah siswa yang diduga kerasukan terus menerus bertambah dari hari ke hari.

Berawal dari dua orang lantas menjadi lebih dari 20 orang. Vivi menduga kejadian itu terjadi usai mereka mengikuti kegiatan Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami), Sabtu-Minggu (15-16/9/2012). Pembina Pramuka meminta siswa membersihkan gudang, kamar mandi dan beberapa ruang lain di sekolah.

“Sejak saat itu, beberapa siswa mulai kerasukan. Awalnya kami pikir, mereka kecapaian atau sakit. Maka kami bawa ke Puskesmas. Ternyata pihak Puskesmas menyatakan sehat. Saya pernah melihat sosok anak kecil perempuan usia sekitar 3 tahun berjalan mondar-mandir di gudang. Tetapi saat saya tanyakan ke teman yang lain, mereka tidak melihat. Saya diberi tahu kejadian ini terjadi karena ulah salah satu siswa yang membersihkan salah satu kamar mandi yang diduga angker. Saat itu, dia berkata-kata kotor. Bisa jadi karena itu,” kata Vivi saat ditemui Espos di sela-sela membantu teman-teman yang mengalami kesurupan.

Hal senada disampaikan Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMPN 3 Sragen, Umbar Ningsih. Dia menjelaskan beberapa siswa mulai kesurupan sejak Senin. Namun makin hari, jumlah siswa yang mengalami kesurupan bertambah hingga mencapai lebih dari 20 siswa.

“Mayoritas siswa yang kesurupan perempuan. Awalnya sedikit tetapi lama-lama banyak sampai saya kewalahan menghitung. Saat kejadian pertama, kami tidak memulangkan siswa. Namun hari ini kami terpaksa memulangkan siswa lebih awal. Kami juga sudah melapor ke pengawas sekolah terkait kejadian ini. Dugaan sementara siswa diganggu makhluk gaib,” tutur Umbar.

Dia menduga kejadian pembunuhan balita yang dilakukan pembantu rumah tangga di salah satu rumah di sebelah sekolah ikut memicu kejadian itu. Dia mengatakan hal itu setelah mendengar cerita beberapa siswa.

“Tahun lalu memang pernah kejadian seperti ini. Tetapi saya kaget mengapa anak-anak bisa tahu kejadian pembunuhan itu. Padahal kejadian itu terjadi jauh sebelum mereka sekolah di sini. Lokasi pemakaman balita itu memang di dekat bangunan sekolah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya