SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa di SMAN 1 Wonogiri, mengoperasikan handphone miliknya untuk mengampanyekan pencegahan stunting, Rabu (5/10/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M.)

Solopos.com, WONOGIRI—Remaja, utamanya di tingkat SMA, dinilai perlu memahami soal bahaya stunting dan cara mencegahnya.

Para remaja dipandang perlu mempersiapkan diri sebelum berkeluarga. Hal tersebut disampaikan Penyuluh Keluarga Berencana (KB) Kecamatan Wonogiri, Metta Tyasdha Maggandini, saat menggelar sosialisasi di SMAN 1 Wonogiri, Rabu (5/10/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam sosialisasi itu, Metta mengajak para siswa di sekolah setempat untuk ikut mencegah stunting melalui kampanye bertajuk Relasi, yakni Remaja Lawan Stunting.

“Model kampanyenya nanti, para siswa ikut menyuarakan aspirasinya melalui medsos [media sosial] sebagai wujud menyebarkan pentingnya remaja melawan stunting. Selama ini, kebanyakan remaja hanya mendengar stunting, tapi tidak mengerti bahayanya apa, perannya remaja itu bagaimana. Makanya mereka perlu terlibat dalam aksi seperti ini,” katanya kepada Solopos.com, Rabu (5/10/2022).

Ia menyadari upaya mencegah terjadinya stunting sedang hangat dibicarakan di Wonogiri.

Salah satunya saat kegiatan Rembug Stunting bersama Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, yang digelar belum lama ini di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri.

Namun, menurut dia, sosialisasi kepada remaja masih belum banyak.

“Mungkin baru sebagian kecil. Dari komentar salah satu guru tadi, beliau menyebutkan anak-anak itu tahu dan sering mendengar tentang stunting tapi belum begitu paham bahwa ini berbahaya,” ulasnya.

Adapun sosialisasi kepada remaja, khususnya siswa SMAN 1 Wonogiri, merupakan kegiatan sosialisasi yang pertama.

Sekolah itu dipilih lantaran SMAN 1 Wonogiri cukup dikenal memiliki banyak siswa dari luar Kecamatan Wonogiri. Ia ingin program sosialisasi itu dapat digelar di sekolah lain.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, acara sosialisasi itu merupakan program kerja sama antara Forum Generasi Berencana (Genre) Wonogiri dan Penyuluh Keluarga Berencana (KB) Kecamatan Wonogiri.

Mereka melibatkan sekitar 40 siswa-siswa yang masih duduk di bangku kelas X dan XI. Sosialisasi kampanye Relasi atau Remaja Lawan Stunting itu dimulai sekitar pukul 15.30 WIB dan selesai pada pukul 17.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya