Solopos.com, SUKOHARJO — Puluhan siswa dan guru SMPN 4 Polokarto, Sukoharjo, menjadi sasaran tes swab PCR secara acak untuk surveilans sebelum pembelajaran tatap muka (PTM). Pengambilan sampel swab dilakukan pada Rabu (17/11/2021) di sekolah tersebut.
Sedangkan hasilnya baru diketahui tiga hari ke depan. Informasi yang diperoleh Solopos.com, Tim Satgas Covid-19 Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, kembali mengambil sampel siswa untuk diuji swab PCR secara acak sebelum PTM.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Kali ini, siswa dan guru SMPN 4 Polokarto disasar untuk diambil sampel swab untuk dites PCR guna mengantisipasi munculnya klaster PTM. Pengambilan sampel di SMPN 4 Polokarto menyasar 50 siswa dan 10 guru. Kegiatan tersebut dipantau langsung oleh Tim Satgas Covid-19 Polokarto.
Baca Juga: Talut Retak-Retak, Jembatan Sayagen Sukoharjo Mendesak Diperbaiki
Kepala Puskesmas Polokarto, Bambang Saptono, mengatakan pemilihan sampel dilakukan secara acak. “Kami kali ini menyasar SMPN 4 Polokarto. Siswa yang diambil sampelnya kami pilih secara acak dan hasilnya akan diketahui pada tiga hari mendatang,” bebernya kepada Solopos.com, Rabu.
Antisipasi Dini
Camat Polokarto, Heri Mulyadi, mengatakan uji swab menyasar sekolah sudah dilakukan tiga kali di semua jenjang pendidikan. Langkah tersebut sebagai upaya dini antisipasi munculnya klaster PTM di Sukoharjo. Dijadwalkan, pengambilan sampel akan dilakukan secara berkala setiap dua pekan sekali.
“Untuk dua pengambilan sampel sebelumnya menggunakan uji antigen. Kalau di SMPN 4 Polokarto ini kami menggunakan metode uji swab PCR. Ini sebagai upaya agar kalau ada peserta PTM yang positif bisa terdeteksi langsung dan bisa mengantisipasi terjadinya klaster PTM,” bebernya.
Baca Juga: Siapa Andry Sumampow, Konglomerat Sukoharjo yang Pelihara Harimau?
Kepala SMPN 4 Polokarto, Sutarno, menjelaskan selalu menerapkan prokes ketat selama pelaksanaan uji coba PTM. Untuk mengantisipasi munculnya klaster PTM, sekolah tersebut juga membentuk satgas khusus.
“Kami sudah berupaya pencegahan secara maksimal. Mulai tempat duduk hingga pelaksanaan prokes selama kegiatan belajar mengajar di sekolah. Semoga tidak muncul klaster Covid-19 di lingkungan sekolah kami,” terang dia.