SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana alam tanah longsor (Arif Wahyudi/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN-Sedikitnya 70 Kepala Keluarga (KK) di Desa Wukirsari, Kecamatan Prambanan, Sleman terancam longsor saat hujan deras. Sebagian besar mereka merupakan keluarga miskin.

Kepala Desa Wukirsari Samijan menjelaskan, sekitar 70 rumah yang rawan terkena longsoran bukit itu merupakan keluarga miskin. Rata-rata berada di empat dusun yang berada di lereng perbukitan kawasan Prambanan.  Yakni sebanyak 20 rumah di Dusun Candisari,  15 rumah di Dusun Klumprit I, 15 rumah di Dusun Klumprit II serta 20 rumah di Watuangsi. Jika hujan deras rekahan perbukitan yang tergerus air sewaktu-waktu mengancam mereka. “Lebih dari 90 persen di antara yang rawan longsor itu merupakan keluarga miskin,” terangnya kepada harianjogja.com, Minggu (15/12/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hingga saat ini, lanjutnya, warga hanya bisa meningkatkan kewaspadaan. Mereka lebih banyak berada di teras rumah saat hujan deras mengguyur dalam waktu lama. Jika hujan saat malam hari mereka melakukan komunikasi antar warga melalui pesan singkat. Samijan mengakui komunikasi efektif memang melalui radio komunikasi handy talkie (HT) tetapi tidak ada warga yang memiliki. “Sebenarnya warga membutuhkan HT, kami dengan senang hati jika ada yang membantu,” ujarnya.

Soal relokasi, kata dia, sebenarnya bisa sebagai solusi karena ancaman longsor itu terjadi hampir setiap tahun. Terakhir kali akhir 2012 lalu terjadi longsor. Tetapi warga tidak memiliki tanah untuk pindah ke lokasi yang lebih aman.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Tony Agus Wijaya menyatakan longsor dan angin kencang masih bisa mengancam DIY. Dalam sepekan lalu curah hujan terjadi di atas normal yakni mencapai 50 hingga 100 milimeter per hari. Padahal untuk cuaca normal seharusnya di bawah 20 milimeter per hari. Hal itu disebabkan adanya tekanan udara rendah sehingga menimbulkan terkumpulnya awan.  “Memang yang perlu diwaspadai dalam cuaca seperti itu yakni longsor,” ungkapnya.

Selain itu angin kencang juga patut diwaspadai pekan ini. Utamanya jika selama dua hari cuaca dalam keadaan cerah. Jika setelah kondisi itu terjadi mendung maka besar kemungkinan akan timbul angin kencang. “Kalau cuaca cerah kemudian hujan itu bisa menimbulkan angin kencang tapi laut ombaknya landai. Sebaliknya jika berawan atau hujan berkelanjutan angin kencang dimungkinkan tidak tapi ombak yang tinggi,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya