SOLOPOS.COM - Sejumlah pendorong gerobak PKL Malioboro mendemo komplek balai kota Jogja pada Senin (28/3/2022). (Harian Jogja/Yosef Leon) 

Solopos.com, JOGJA — Puluhan pendorong gerobak PKL Malioboro melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota Jogja, Senin (28/3/2022). Para pendorong gerobak ini menagih janji Pemkot Jogja terkait kepastian nasib mereka.

Pantauan di lokasi, para pendorong gerobak mulai berkumpul sejak pukul 09.00 WIB. Saat itu, sempat terjadi perdebatan antara peserta aksi deng petugas Satpol PP yang melarang pendorong gerobak untuk melakukan aksi demonstrasi di kawasan itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah melalui perdebatan panjang, aksi unjuk rasa dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Para pendorong gerobak berbaris dengan rapi smabil membentangkan spanduk di sisi timur kompleks Balai Kota Jogja. Ketua Paguyuban Pendorong Gerobak Malioboro (PPGM), Kuat Suparjono, menyampaikan anggotanya resah karena sampai saat ini pemerintah belum menepati janji. Pihaknya telah mengadukan nasib mereka Pemkot Jogja sekitar sebulan lalu, namun hingga saat ini belum ada kepastian mengenai pekerjaan.

Baca Juga: Puluhan Pendorong Gerobak Merana, Nganggur Setelah Penataan Malioboro

“Kami hanya minta kejelasan saja, sudah terlalu lama kami menunggu. Pendorong gerobak juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari penggerak ekonomi Malioboro, sehingga kami minta diperhatikan,” ujar Kuat ditemui disela aksi.

Kuat menambahkan, pemerintah sempat menyampaikan wacana bahwa pendorong gerobak nantinya akan dijadikan sebagai tenaga kebersihan di area Malioboro. Hanya saja, skema yang ditetapkan belum jelas. Untuk itu, pendorong gerobak meminta kejelasan soal skema kerja yang nanti diberikan oleh pemerintah.

“Yang mau kami perjelas itu apakah nanti statusnya karyawan tetap atau hanya sementara dan tiga bulan? Kalau begitu ya mendingan tidak usah. Dan berapa kuota yang nanti akan diberikan kalau kami jadi tenaga kebersihan di Malioboro,” kata dia.

Baca Juga: Puluhan Pendorong Gerobak Merana, Nganggur Setelah Penataan Malioboro

Menurut Kuat, pihaknya telah menyampaikan kepada pemerintah bahwa para pendorong gerobak minta diberikan lapak dagangan di Teras Malioboro I atau II. Namun ia mengakui bahwa peluangnya tipis. Sehingga pihaknya melunak dan bersedia jika diberikan pekerjaan sebagai tenaga kebersihan di Malioboro.

“Tapi kan nanti tidak semua yang dapat. Saat ini anggota kami ada 29 orang, apa iya diterima semuanya. Lagi pula ada anggota kami yang sudah sepuh, kan tidak mungkin juga sanggup kalau bekerja sebagai tenaga kebersihan,” jelas dia.

Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi mengungkapkan, pihaknya telah menerima audiensi dari para pendorong gerobak itu beberapa waktu lalu. Dia juga memastikan bahwa nasib pendorong gerobak tetap diperhatikan pemerintah. Saat ini pihaknya tengah mencari alternatif pemberdayaan bagi para pendorong gerobak berikut aspek teknisnya.

“Dalam posisi sekarang kita semua sedang upayakan akan ditampung aspirasi mereka. Teknisnya nanti pak Asisten sudah menyiapkan bagaimana mendapatkan jalan keluar setelah pemindahan PKL Malioboro,” kata Heore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya