SOLOPOS.COM - Ilustrasi Air (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SOLO -- Lebih dari 50 pelanggan di wilayah utara Solo mengajukan komplain lantaran tak mendapat pasokan air dari Perumda Air Minum Toya Wening (PDAM).

Kaur Teknik Wilayah Utara Perumda Toya Wening (PDAM) Solo, Agung Susilo, mengatakan aliran air ke beberapa wilayah di bawah kepengurusannya mati pada jam puncak. Beberapa wilayah tersebut antara lain kawasan Malabar, Karangasem, dan Mojosongo bagian selatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aliran air ke wilayah itu kerap mati pada pukul 05.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB dan pukul 15.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.

“Memang terjadi karena dampak musim kemarau. Sumur dalam yang menjadi sumber air untuk distribusi debitnya turun drastis sehingga suplai air untuk pelanggan minim. Pada jam puncak mereka menggunakannya bersama akhirnya ngadat,” terang dia kepada Solopos.com, Jumat (18/10/2019).

Ganjar: Siswa SMKN 2 Sragen Tak Tahu Simbol HTI, Mosok Gurunya Juga?

Akibatnya, pengurus wilayah utara Perumda Toya Wening Solo menerima komplain dari pelanggan. Untuk mempertahankan suplai air agar tetap lancar, Perumda Toya Wening Solo akan mengantisipasinya dengan mengambil dari sumber air di Wonogiri.

“Sebagian besar sudah bisa menerima karena ini siklus tahunan. Jadi mereka sudah paham. Tapi tetap ada yang komplain karena mereka merasa sudah membayar,” imbuh dia.

Terpisah, Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) Perumda Toya Wening, Bayu Tunggul, mengatakan peningkatan pemakaian saat musim kemarau juga berperan besar membuat distribusi air ngadat.

Hajatan Diboikot, Keluarga Suhartini Bantah Pernyataan Pj. Kades Hadiluwih Sragen

Hal tersebut lantaran sumur dangkal substitutional milik warga juga ikut mengering. Kebutuhan air menjadi tergantung kepada PDAM.

Biasanya warga ada sumur substitutional yang digunakan selain PDAM. Tapi musim kemarau ini kan sumur juga mengering. Jadi penggunaan air PDAM meningkat.

"Pada jam puncak pemakaian mereka tinggi sekali dan bersama-sama. Sedangkan debit air sumber kami juga kecil. Saat kami lihat kualitas air tidak bagus kami matikan sementara. Itu sebabnya kenapa distribusi air ngadat,” beber dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya