SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Antara-Nur Istibsaroh)

Solopos.com,  JEPARA – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, memerintahkan seluruh sekolah yang menjadi klaster penularan Covid-19 ditutup. Hal itu disampaikan Ganjar guna menanggapi adanya kasus puluhan pelajar SMP di Kabupaten Jepara yang terpapar Covid-19 seusai mengikuti pembelajaran tatap muka atau PTM.

"Tutup, wes ora usah kesuwen pokoke [tutup, tidak usah lama-lama]. Kita kasih kesempatan buka, tapi kalau begitu, ya tutup lagi. Begitu saja,” ujar Ganjar di kantornya, Selasa (1/12/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ganjar: Tidak Semua SMA/SMK di Jateng Gelar PTM Januari 2021

Dengan adanya kasus penyebaran Covid-19 di sekolah tersebut, pihaknya juga akan melakukan evaluasi. Jika nanti ditemukan hal serupa, akan diambil tindakan tegas dengan menutup sekolah agar tidak melakukan pembelajaran tatap muka.

"Kita juga akan mengevaluasi, kalau ada tutup saja. Tidak usah ragu," tegasnya.

Ganjar juga menjelaskan, rencana pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan Januari 2021 tetap menggunakan aturan dan mekanisme yang ada untuk mengantisipasi persebaran Covid-19.

"Januari nanti bukan berarti merdeka. Belajarnya masuk bebas-bebas saja. Kita harus selektif," jelas Ganjar.

Azan Seruan Jihad Viral, Habib Novel: Bertentangan dengan Ajaran Nabi Muhammad

Bukan hanya sekolah, ia juga mengancam akan menutup objek wisata yang tidak mampu mengelola protokol kesehatan dengan baik di tengah pandemi.

"Wisata kalau pengelolaannya begitu ya ditutup. Kondisi kayak gini kok," ucapnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, menuturkan bahwa pendataan kasus Covid-19 ada perbedaan antara provinsi dengan pusat.

"Sudah saya jelaskan kemarin," katanya.

Covid-19 Serang KPU Sragen, Seorang Kasubag Positif Terpapar

Klaster Keluarga

Untuk saat ini, lanjut Yuli, klaster terbanyak penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah adalah klaster keluarga. Sementara untuk pemeriksaan atau tes Covid-19 secara polymerase chain reaction (PCR) Jateng telah melakukan sekitar 70.000 tes.

"Klaster tertinggi, itu klaster keluarga. Sampai saat ini tes PCR sudah mencapai lebih dari 70 ribu dan 10,3 persen [positivity rate],” ujarnya.

Gunung Semeru Meletus, Lumajang Diguyur Hujan Abu dengan Ketebalan hingga 3 Cm

Meski mengklaim telah melakukan tes PCR secara masif, tapi jika melihat angka positivity rate yang berada di kisaran 10,3%, Jateng masih terbilang minim dalam menggelar tes Covid-19.

Hal ini mengacu dari standar Badan Kesehatan Dunia atau WHO yang menetapkan standar positivity rate di suatu wilayah adalah kurang atau tidak lebih dari 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya