SOLOPOS.COM - Sekitar 50 peserta dari Soloraya dan DIY mengikuti festival layang-layang Sukoharjo 2022 di Bulakrejo, Sukoharjo, Minggu (18/9/2022). (Solopos/Tiara Surya Madani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Layang-layang berbagai jenis mulai dari pegon, bapangan, hingga ramraman dari sekitar 50 peserta festival layang-layang di Kampung Pondok, Kelurahan Bulakrejo, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Minggu (18/9/2022) siang.

Festival tersebut menampilkan dua jenis layang-layang, yaitu train naga, dan tradisional yang terbagi menjadi Bapangan, Pegon, Balompet, dan Ramraman. Sedangkan para peserta berasal dari wilayah Soloraya dan DIY.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lurah Bulakrejo, Sugiyatno, mengatakan festival itu merupakan bagian dari kreativitas pemuda Kampung Pondok, Bulakrejo, Sukoharjo. “Tujuannya untuk nguri-uri budaya Jawa, khususnya mewariskan pada generasi muda untuk tidak melupakan budaya leluhur agar tidak punah,” kata Sugiatno kepada Solopos.com di lokasi festival layang-layang Sukoharjo, Minggu.

Selain itu, layang-layang menjadi bagian dari tradisi turun-temurun masyarakat Kampung Pondok. Dulunya layang-layang hanya dijual di warung-warung. Ukurannya kecil dan terbuat dari kertas. “Sekarang yang difestivalkan sudah bervariasi dan dimodifikasi,” lanjut Sugiyatno.

Peserta asal Denokan, Sukoharjo, Tohera, menampilkan layang-layang jenis pegon. Ia mengaku tertarik mengikuti festival itu karena memang sudah hobi main layang-layang sejak kecil.

Baca Juga: Bazar UMKM Kartasura Sukoharjo Sukses Digelar, Raup Untung Rp250.000 per Hari

“Sebenarnya saya asli Bali, namun tinggal di Sukoharjo. Tadinya mau mengeluarkan layang-layang janggan, namun anginnya tidak mendukung,” kata Tohera kepada Solopos.com.

Kendala Angin

Kendala yang ia hadapi saat festival layang-layang di Sukoharjo itu adalah angin yang tidak mendukung. “Jika angin besar, layang-layang anteng, jika angin kecil, layang-layang goyang,” kata Tohera.

Peserta asal Kalijambe, Sragen, Agung, mengaku mengetahui acara tersebut dari komunitas pehobi layang-layang. “Tahu festival dari komunitas yang menaungi se-Soloraya, sehingga bisa tukar informasi dari jejaring sosial,” kata Agung.

Baca Juga: Serunya Festival Layang-Layang di Boyolali, Diikuti Seratusan Peserta

Ia membawa layang-layang jenis janggan khas Bali dengan panjang ekor 50 meter dan lebar layang-layang 20 meter. “Motivasi ikut festival sebagai ajang kumpul sesama pencinta layang-layang ” lanjut Agung.

Ia berharap festival layang-layang dapat dimasukkan sebagai seni dan pariwisata di Sukoharjo. “Walaupun layang-layangnya tradisional, namun tiap bentuknya memiliki ciri khas sendiri-sendiri,” imbuhnya.

Hadiah untuk pemenang lomba dalam festival layang-layang itu untuk juara I sampai harapan II mendapat trofi, piagam, dan uang pembinaan, baik untuk jenis layangan train naga maupun tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya