SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas pemadam kebakaran. (Reuters)

Solopos.com,WONOGIRI – Puluhan kebakaran terjadi di Kabupaten Wonogiri dalam kurun waktu Januari hingga September 2021. Human eror mendominasi penyebab kebakaran di kabupaten itu.

“Sejak awal tahun hingga Senin kemarin [20 September 2021], sudah ada 22 kejadian kebakaran di Wonogiri,” kata Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri, Joko Santosa, saat dihubungi, Selasa (21/9/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kali terakhir kebakaran di Kabupaten Wonogiri terjadi di Kecamatan Selogiri, Senin (6/9/2021). Adapun lokasi kebakaran beragam, mulai dari ruko, gudang, kandang ternak hingga rumah warga.

Baca juga: Waduh… 40% Peserta Tes SKD Wonogiri di LPPKS Karanganyar Tak Penuhi Passing Grade

Sementara itu, penyebab kebakaran di Wonogiri karena sejumlah hal. Di antaranya karena korsleting arus listrik dan human eror. Biasanya orang meninggalkan api yang sudah menyala di sekitarnya, tidak ditunggu hingga api padam.

“Biasanya api yang belum padam saat ditinggal bisa menyambar benda-benda di sekitarnya yang mudah terbakar. Sehingga terjadilah kebakaran,” ungkap dia.

Joko mencatat, 15 kejadian kebakaran di Wonogiri sebagian besar dikarenakan human eror. Damkar pernah mendapatkan laporan kebakaran yang berawal dari putung rokok, kemudian membakar sebuah kasur. Beruntung api itu tidak membesar dan segera bisa dipadamkan.

“Harus hati-hati. Kalau membakar resak [sampah daun] jangan ditinggal sebelum dipastikan apinya benar-benar padam,” ungkap dia.

Sementara itu, kata Joko, tujuh kejadian kebakaran lainnya karena korsleting arus listrik. Korsleting listrik bisa terjadi karena instalasi listrik sudah lama. Misalnya, instalasi listrik sudah digunakan lebih dari 10 tahun.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Wonogiri dan Klaten Hari Ini, Selasa (21/9/2021)

Pengecekan instalasi listrik, lanjut Joko, harus rutin dilakukan. Jika sudah lama, instalasi listrik bisa diganti dengan bahan yang memiliki kualitas. Sehingga potensi korsleting listrik bisa diminimalkan.

“Korsleting listrik juga bisa terjadi karena steker yang ditumpuk-tumpuk. Kasus semacam ini sudah pernah terjadi di Wonogiri. Maka kebiasaan ini juga harus dihindari,” kata Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya