SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)

ilustrasi (dok)

SEMARANG--Puluhan guru tergabung dalam Forum Komunikasi Guru Tidak Tetap Sekolah Negeri (FKGTTSN) Jateng mendangi Komisi E DPRD Jateng di Gedung Berlian, Jl Pahlawan, Kota Semarang, Selasa (21/2/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka meminta anggota Komisi E yang membidangi kesejahteraan rakyat (Kesra) untuk memperjuangkan kenaikan gaji dan pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Menurut FKGTTSN Jateng, Sukijo, gaji guru tak tetap masih sangat minim yakni rata-rata antara Rp200.000 per bulan sampai Rp300.000 per bulan, tanpa ada tunjangan.

“Bahkan untuk sekolah di pingggiran ada guru yang digaji di bawah Rp200.000 per bulan, sehingga tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” katanya. Padahal para guru tersebut, lanjut dia,  telah mengajar di sekolah sudah puluhan tahun, tapi sampai sekarang tak mendapatkan perhatian dari pemerintah.  Jumlah guru tak tetap di Jateng, sambung Sukijo, mencapai ribuan orang. Sebagian guru sudah ada yang sudah masuk dalam database honorer.

Menanggapi pengaduan para guru itu, Ketua Komisi E DPRD Jateng, AS Sukawijaya, mendesak pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memperhatikan kesejahteraan guru tak tetap. Pemerintah supaya jangan hanya peduli terhadap guru yang telah diangkat sebagai PNS, tapi juga nasib para guru tak tetap dan honorer.

”Kami akan menyusun database  guru negeri dan swasta tak tetap di Jateng. Data inilah yang diberikan kepada pemerintah agar segera memberikan bantuan tunjangan gaji,” ujar dia.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng,  Kunto Nugroho yang hadir dalam pertemuan itu, menyatakan pemerintah tetap memperhatikan nasib para guru negeri dan swasta tak tetap.

Menurut dia, jumlah guru honorer di Jateng mencapai 47.000 sehingga tak mungkin diangkat menjadi PNS semua, sedang untuk kesejahteraan guru hanya memberikan stimulan.

”Pemerintah tak menutup mata mengenai masalah guru honorer dan kesejahteraannya, tapi memang belum bisa sepenuhnya karena terkendala dana,” kata dia.
(JIBI/SOLOPOS/Insetyonoto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya