SOLOPOS.COM - Penyandang disabilitas Klaten mengikuti pelatihan literasi digital, Sabtu (13/8/2022). (Istimewa/Diskominfo Klaten)

Solopos.com, KLATEN–Sebanyak 40 penyandang disabilitas dari berbagai wilayah di Klaten mengikuti pelatihan literasi digital di Balai Latihan Kerja Klaten, Sabtu (13/8/2022).

Acara yang digagas Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) itu menghadirkan Sub Kordinator Layanan Informasi dan Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Klaten, Joko Priyono, sebagai narasumber.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tema yang diusung Joko pada pelatihan itu yakni Berkah Bermedia Sosial. Para peserta merupakan penyandang disabilitas asal Klaten dari berbagai kecamatan.

Ketua Panitia kegiatan Toha mengatakan kegiatan pelatihan literasi digital bagi penyandang disabilitas ini untuk membekali mereka agar bijak menggunakan media sosial.

Baca Juga: Keren, Klaten Produksi 300 Pasang Sepatu Limited Edition APG 2022

Tidak hanya itu, para penyandang disabilitas didampingi untuk memanfaatkan media sosial guna mendukung usaha yang mereka rintis

“Teman-teman penyandang disabilitas itu sesungguhnya ingin mandiri. Hanya mereka sering terbentur soal promosi dan publikasi. Kami berharap pemerintah bisa membantu, salah satunya dari Diskominfo Klaten,” kata Toha berdasarkan rilis yang diterima Solopos.com dari Diskominfo Klaten.

Toha menambahkan penyandang disabilitas binaan NU tiap tahun bertambah. Mereka mulai mandiri dengan mengembangkan usaha.

“Peserta yang hadir dari berbagai wilayah di Klaten. Ada yang dari Kecamatan Juwiring, Trucuk, Kemalang, Wedi dan Kota. Mulai dari disabilitas netra, disabilitas rungu, disabilitas wicara, dan disabilitas grahita. Dari usia remaja sampai yang sudah keluarga. Kebutuhan mereka adalah pemerintah memberikan peluang dan kesempatan,” kata Toha.

Baca Juga: BPBD Klaten Sosialisasi Bangunan Tahan Gempa

Salah satu peserta asal Deles, Kemalang, Purnomo, 35, mengatakan hampir dua tahun menganggur akibat pandemi Covid-19. Penyandang disabilitas grahita itu sudah berusaha melamar pekerjaan, namun hingga kini belum ada kepastian.

“Saya mengajukan lamaran pekerjaan untuk beberapa perusahaan. Tapi hasilnya masih nihil. Saya berharap pemerintah bisa membantu agar bisa bekerja kembali,” kata bapak dua anak yang pernah bekerja di rumah makan di Jakarta dan Bandung itu.

Sub Koordinator Layanan Informasi dan Statistik Diskominfo Klaten, Joko Priyono, menjelaskan literasi digital dimaksudkan agar masyarakat cerdas merumuskan, memanfaatkan, dan mengakses informasi. Bijak bermedia sosial  itu jika masyarakat punya konsep diri yang kuat dan tahu pasti tujuan bermedia sosial.

“Teknologi saat ini dalam genggaman. Maka hati -hati menggunakan jari jempol. Pastikan saat bermedia sosial itu punya tujuan yang jelas. Misalnya cari informasi, jual-beli, bersilaturahmi atau berdakwah. Hal itu prinsip. Jadi konten yang tidak berguna bisa dihindari,” jelasnya.

Baca Juga: Salut! Ibu-Ibu Klaten Ikuti Kelas Bahasa Isyarat untuk Memahami Anaknya

Terkait upaya program yang bisa dilakukan Diskominfo dalam pendampingan usaha penyandang disabilitas, pria lulusan Ilmu Komunikasi Fisipol UNS Surakarta mengatakan kalau pemerintah punya website, radio, dan medsos yang sudah terverifikasi.

“Pemerintah mempunyai media yang bisa terpercaya. Berita pemberdayaan, tema potensi masyarakat itu sangat menarik. Terkait dengan peluang usaha, saya kira solusinya bisa dilakukan lintas instansi. Kepedulian pemerintah itu bisa dilakukan bersama,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya